TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah kakek Masro, pria lansia bantu atur jalan pakai seragam polisi padahal bukan anggota Polri.
Kisahnya viral setelah bertemu dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Diketahui kakek Masro sehari-hari membantu mengatur lalu lintas di kawasan jalan raya Ciamis menggunakan seragam polisi meskipun bukan anggota Polri, dan tanpa digaji.
Dedi Mulyadi yang dalam perjalanan menuju Kabupaten Ciamis turun dari mobil menghampiri kakek Masro.
Dedi Mulyadi bahkan mengajak Masro ke mobilnya.
Kendati tidak mengetahui siapa yang mengajaknya, Masro tampak menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan Gubernur Jawa Barat dan ikut ke dalam mobil Dedi Mulyadi.
Di dalam mobil, Kakek Masro kembali dicecar sejumlah pertanyaan dari Dedi Mulyadi.
Kang Dedy juga menjelaskan yang bisa memakai seragam polisi ini hanya anggota Polri.
"Bapak tahu enggak kalau pakai baju seragam itu harus anggota," tanya Dedi Mulyadi dikutip dari YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel, via Tribun Bengkulu pada Sabtu (14/6/2025).
Masro menjelaskan, dirinya bukan polisi sedangkan seragam yang dipakainya hanya pemberian.
Dedi Mulyadi kembali bertanya kepada Masro, apakah tahu siapa yang ada di hadapannya.
Dengan lugunya, Masro menjawab tidak tahu.
Lalu Dedi Mulyadi menanyakan, sudah mendapatkan uang berapa banyak.
Masro menjawab, sudah mendapatkan Rp10.000 dari keikhlasan pengendara yang lewat.
Ia pun memperlihatkan uang pecahan Rp2.000.
Gubernur Jawa Barat lalu menghitungnya dan ternyata hanya Rp6.000.
Dan dijelaskan oleh Kakek Masro Rp4.000 sudah dibelanjakan.
Dedi Mulyadi kemudian menyita uang yang Masro dapat dari pengendara.
"Saya sita ini uangnya," kata Gubernur Jawa Barat sambil memasukkan uang ke sakunya.
Dedi Mulyadi terus melanjutkan dramanya, dengan menanyakan apakah Masro bersedia diperiksa di markas.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang dalam perjalanan menuju Kabupaten Ciamis turun dari mobil menghampiri kakek Masro.
"Ya boleh, bapak," ucap Masro kepada Gubernur Jawa Barat yang menahan senyumnya.
Dedi Mulyadi juga menanyakan alamat tinggal kakek Masro.
Masro menjawab tinggal di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Baregbeg.
"Bapak kenal Kuwu Edan di Baregbeg?" tanya Dedi Mulyadi yang kembali bercanda kepada Masro.
Lagi-lagi, Masro menanggapinya dengan serius dan menjawabnya tidak tahu.
"Saya tinggal di Desa Pasir Pondok, saudaranya Pasir Panjang," canda Dedi Mulyadi lagi.
Dalam sehari, Masro mengaku mendapatkan uang sekitar Rp150 ribu yang dipakai untuk biaya kehidupan sehari-hari dan sekolah anak-anak yang masih SD dan SMP.
Masro bercerita, usianya kini berusia 74 tahun sedangkan istrinya 45 tahun.
Ia sebelumnya bercerai dan memiliki 4 anak, kemudian menikah lagi dengan janda dan mempunyai 5 anak.
Dedy Mulyadi lalu kembali menanyakan, apakah di rumah ada persediaan beras, dan dijawab Masro tidak punya.
Ia setiap hari hanya membeli beras 1 kilogram saja.
Mengetahui itu, Kang Dedi Mulyadi kemudian mengajak Kakek Masro ke minimarket untuk belanja beras, gula, mie, kopi termasuk sepatu.
Kang Dedi Mulyadi juga memberi kakek Masro uang Rp 1 juta untuk belanja dan Rp 1 juta untuk biaya pendidikan anak yang masih SD dan SMP dan menambah Rp1 juta lagi.
"Terima kasih bapak," ungkap Masro ke Dedi Mulyadi, terharu.
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.