BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Pada beberapa tempat di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), masih banyak hama berupa babi hutan. Hewan itu bisa merusak tanaman, menghancurkan lingkungan alam dan bahkan menyerang manusia. Jika babi hutan masuk ke permukiman, mereka dapat mengganggu kualitas air, menyebarkan penyakit dan sebabkan cedera pada manusia. 


Hal itu pun jadi perhatian berbagai kalangan di Kalsel. Terutama bagi yang hobi menembak. Terkait itu, Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Kalsel berencana menggelar lomba berburu babi hutan di Tala pada Sabtu-Minggu 21-22 Juni 2025.


Informasi diperoleh banjarmasinpost.co.id, Rabu (11/6/2025), event memperebutkan Piala Kapolda Kalsel tersebut, digelar untuk menyemarakkan Hari Bhayangkara Ke-79 pada 1 Juli 2025. Tema peringatan tahun ini adalah Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas.


Ketua Perbakin Tala, Eko Trianto saat dikonfirmasi mengatakan belum mendapat informasi yang lebih detail. Dia baru sebatas mendapat informasi di grup social chat.


Secara terpisah, Sekretaris Perbakin Tala, Suratno menuturkan, hama babi masih jadi momok petani di Tala. Terutama di Desa Riamadungan Kecamatan Kintap serta di Desa Jorong dan Asamasam Kecamatan Jorong.


Pihaknya senang atas rencana Perbakin Kalsel yang akan melaksanakan lomba berburu dalam upaya pengendalian babi hutan di Bumi Tuntung Pandang, julukan Kabupaten Tala.


Berdasar catatan media ini, pada pekan keempat Januari 2022 silam, perburuan babi hutan dilakukan Perbakin Kalsel bekerja sama dengan Polda Kalsel. Pesertanya 200-an, termasuk dari provinsi tetangga di Pulau Kalimantan.


Kala itu, hanya didapat lima babi. Padahal saat survei, terlacak cukup banyak hingga ada satu kelompok berjumlah hingga sekitar 40 ekor. Saat itu babi terbesar berbobot 117 kilogram didapat oleh peserta dari Kalimantan Timur yaitu Emanuel Randy Suryadinata.


Mengutip situs web battlbox.com, babi liar adalah hewan sosial yang bergerak dalam keluarga atau kelompok yang dikenal sebagai sounders. Mereka tumbuh subur di berbagai lingkungan, termasuk rawa, hutan dan ladang pertanian. Memahami pola perilaku mereka dapat secara signifikan meningkatkan strategi berburu.

Ada berbagai metode untuk mendekati berburu babi, masing-masing dengan keuntungannya tergantung pada lingkungan dan preferensi Anda. 


Satu metode paling menarik adalah teknik spot-and-stalk. Ini melibatkan lokasi babi dari jarak jauh dan kemudian secara hati-hati bergerak untuk mengambil tembakan.


Teknik itu perlu dua hal. Pertama, mencari tempat tinggi. Posisi di area  bisa melihat potensi tempat makan. Gunakan teropong untuk meningkatkan visibilitas. Kedua, arah angin. Karena babi memiliki indra yang sangat baik, terutama penciuman. Jadi, hindari agar tak deteksi.


Metode kedua, bergerak perlahan dan diam-diam melalui tutupan yang lebat. Metode ini telah teruji dan dikenal dengan sebutan still hunting. Kunci dari teknik ini adalah kesabaran. Ketiga, berburu di malam hari. Ini paling efektif,  terutama di daerah dengan tekanan berburu yang rendah.


Saat mempersiapkan petualangan berburu babi, ingatlah bahwa tiap berburu adalah pengalaman belajar. Dengan memahami perilaku babi liar, memilih perlengkapan yang tepat, menggunakan strategi berburu yang efektif, dan mematuhi praktik etis, Anda secara signifikan meningkatkan peluang untuk mendapatkan hasil yang sukses dan menyenangkan. 


Kegembiraan berburu tidak hanya terletak pada pembunuhan, tapi juga dalam petualangan, kemitraan dan pertumbuhan pribadi yang datang dengan tiap waktu yang dihabiskan di luar ruangan yang indah. (banjarmasinpost/bl roynalendra n)

Contact to : xlf550402@gmail.com


Privacy Agreement

Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.