TRIBUN-MEDAN.com - Seorang wanita asal Mansfield, Nottingham, Inggris, bernama Lindsey Slater (31) memilih melanjutkan acara pernikahannya meski tanpa kehadiran mempelai pria.

Pengantin wanita tersebut tetap melanjutkan pernikahan setelah sang tunangan ketahuan berselingkuh beberapa hari sebelum hari pernikahan.

Keputusan itu diambil sebagai bentuk kekuatan dan perayaan atas kebebasan dirinya setelah pengkhianatan yang dialaminya.

Dikutip dari Sanook.com Minggu (15/6/2025), Lindsey dan tunangannya yang berusia 36 tahun telah menjalani hubungan selama 12 tahun dan bertunangan pada awal tahun 2020.

Mereka telah merencanakan pernikahan selama empat tahun dan menghabiskan dana sebesar 46.000 dolar AS (sekitar 1,5 miliar rupiah) untuk berbagai persiapan seperti upacara pernikahan, hidangan, fotografer, pesta, dan bulan madu. Hari pernikahan dijadwalkan pada Sabtu, 17 Agustus.

Namun, beberapa hari menjelang hari besar tersebut, Lindsey menemukan fakta bahwa tunangannya berselingkuh dengan orang lain.

Hal ini membuatnya sangat terpukul dan awalnya berencana untuk membatalkan seluruh acara yang sudah dipersiapkan dengan matang.

Mantan tunangannya pun akhirnya mengaku telah melakukan perselingkuhan dan memilih pindah kembali ke rumah ibunya.

Meski demikian, Lindsey memutuskan untuk tidak membatalkan acara pernikahan, melainkan mengubahnya menjadi sebuah pesta dengan tema “Hari Kebebasan.”

Ia ingin menjadikan momen tersebut sebagai perayaan kebebasan dan kekuatan dirinya untuk bangkit dari kekecewaan yang dialami.

“Saya tidak tahu bagaimana saya bisa melewati semuanya. Saya sangat sedih, tapi setelah semua persiapan dan biaya yang sudah dikeluarkan, saya merasa ini adalah saatnya saya merayakan kebebasan saya,” ujar Lindsey.

“Hari itu menjadi awal yang baru bagi saya, dan saya merasa dikelilingi oleh cinta dari keluarga dan teman-teman saya. Itu memberi saya kekuatan untuk melanjutkan hidup,” sambungnya.

Lindsey menginformasikan kabar tersebut kepada para tamu undangan melalui pesan pribadi di siang hari dan juga memposting pengumuman di Facebook, yang mendapat respons positif dengan lebih dari 200 tanda suka.

Sekitar 60 hingga 70 orang hadir dalam pesta tersebut untuk memberikan dukungan dan merayakan momen penting bersama Lindsey.

Selain itu, Lindsey juga tetap melanjutkan rencana bulan madunya yang sudah dijadwalkan pada tanggal 20 Agustus.

Ia melakukan perjalanan selama satu minggu ke sebuah resor di Pulau Kreta, Yunani, bersama Melissa, sahabat karibnya yang juga bekerja sebagai analis kredit.

Acara “Hari Kebebasan” itu berlangsung meriah dengan adanya DJ yang memeriahkan suasana pesta dansa.

Lindsey mengenakan gaun pengantin, sementara kakaknya, Beth, yang bekerja sebagai petugas pendukung korban, menjadi pengiring pengantin sekaligus pendukung utama selama acara berlangsung.

“Saya memilih untuk menghabiskan hari itu bersama orang-orang yang saya cintai, daripada duduk di rumah menangis sendirian,” ungkap Lindsey.

“Dukungan dari keluarga dan teman-teman benar-benar membuat saya merasa kuat dan siap untuk memulai babak baru dalam hidup saya,” lanjutnya.

(cr31/tribun-medan.com)

Contact to : xlf550402@gmail.com


Privacy Agreement

Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.