SURYA.CO.ID, BONDOWOSO - Masuknya tim bola basket Bondowoso ke Porprov IX Jatim 2025, menjadi sejarah baru kepengurusan Perbasi Bondowoso. Artinya kali pertama selama 15 tahun, tim basket Bondowoso bisa tampil di kancah regional.
Keberhasilan itu tentu belum lengkap karena tim basket Bondowoso harus berjuang meraih prestasi di Malang Raya nanti.
Sudah begitu, komentar warga Bondowoso atas nasib cabor basket di Porprov 2025 di media sosial malah ramai. Seperti yang memenuhi akun Instagram @ahw_official (AHW -Abdul Hamid Wahid), banyak cuitan yang menunjukkan kekecewaannya kepada orang nomor satu di Pemkab Bondowoso, Bupati Abdul Hamid Wahid.
Itu karena tim basket Bondowoso lolos pra Porprov setelah melewati pertandingan-pertandingan sengit di tanpa anggaran dari pemda melalui KONI.
Komentar kritis dilontarkan di Instagram @ahw_official yang memposting pelepasan atlet taekwondo yang akan bertanding di Kejurprov Jatim 2025. Begini kutipan komentar di akun @muhammadtamsiltaufik :
"Kami dari Cabor basket ini melihat postingan seperti ini pak. Kami juga berjuang untuk Bondowoso, bahkan kami berjuang dari Pra-Porprov untuk nama Bondowoso pak. Sejak seleksu pemain sampau kami memulai latihan tidak ada perhatian untuk Cabor Basket.
Alhamdulillah setelah kami berjuang kami lolos 16 besar Porprov Malang. Bahkan keberangkat kami di tanggal 13 tidak ada pelepasan secara resmi dari Koni atau pihak terkait. Anggaran pun waktu itu belum turun. Kami juga putra daerah pak, tolong lebih diperhatikan lagi, kami juga berjuang demi nama besar Bondowoso," seperti dikutip di kolom komentar @ahw_official.
Dihubungi SURYA, Senin (16/6/2025), Ketua Perbasi Bondowoso, Muhammad Irsan Marwanda Bachtiar, mengatakan bahwa tim basket berhasil lolos pra Porprov dan kini berlaga di Porprov bersama daerah lain di Malang.
Karena memang tidak semua cabang olahraga yang langsung masuk ke Porprov. "Perbasi baru cetak sejarah, setelah 15 tahun lebih dari kepengurusan, baru sekarang ini lolos pra Porprov," ungkap Irsan saat dikonfirmasi, Senin (16/6/2025).
Menurutnya, sejak pra Porprov memang tidak ada dukungan dari KONI sama sekali. Kecuali transportasi, pihaknya meminjam mobil Elf milik KONI.
Tetapi untuk pendanaan yang hampir menghabiskan Rp 17 jutaan, semuanya berasal dari swadaya pengurus Perbasi dan keluarga atlet. "Menurut saya bukan dana, tetapi perhatian ke atlet kita sangat kurang," ujarnya.
Ia mengatakan, sampai saat ini pun tim basket yang sedang tanding di Malang juga menggunakan dana swadaya dan harus mencari dana talangan.
"Saya dan ofisial punya motivasi bagaimana meningkatkan jam terbang dan pengalaman pada atlet kita. Kita sekalipun tidak pernah dihubungi, dikumpulkan untuk bagaimana kita di Porprov," ujarnya.
Ia mengaku seragam untuk kontingen Porprov Bondowoso pun tidak ada. Akhirnya untuk cabor basket harus membuat sendiri untuk menunjukkan identitas atlet Bondowoso. "Jadi seragam kontingen itu tak ada," terangnya.
Kepala Bidang Olahraga di Dinas Pariwisata Kebudayaan Olahraga dan Pemuda (Disparbudpora) Bondowoso, Vita Anggraeni mengatakan, untuk pemberangkatan atlet untuk saat ini belum ada pemberitahuan dari KONI.
Ia menerangkan biasanya pemberangkatan diatur KONI, tetapi saat ini jadwal pelepasan belum ada."Karena jadwalnya setiap cabor berbeda," tuturnya.
Mengenai anggaran untuk kontingen Bondowoso, Vita mengakui saat ini anggaran untuk KONI belum cair. "Masih proses, sebenarnya Jumat lalu sudah selesai. Tetapi kami dari KONI menunggu. Baru hari ini masuk, Insya Allah besok proses," pungkasnya. ****
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.