Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu kebiasaan harian yang sering disepelekan, namun sebenarnya berpengaruh besar terhadap kesehatan kulit kepala, adalah frekuensi mencuci rambut alias keramas.


Pertanyaannya, seberapa sering idealnya kita harus keramas agar kulit kepala tetap sehat dan bebas dari ketombe?


Menurut Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arieffah, Sp. DVE, FINSDV, frekuensi ideal keramas umumnya adalah 2 hingga 3 kali dalam seminggu.


Namun, angka tersebut bukan aturan baku yang berlaku untuk semua orang.


“Mencuci rambut itu perlu disesuaikan dengan aktivitas fisik masing-masing. Kalau aktivitasnya berat dan sering berkeringat, tentu butuh keramas lebih sering,” ungkapnya pada talkshow kesehatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan, Minggu (15/6/2025).


Frekuensi Keramas Harus Disesuaikan dengan Aktivitas


Misalnya, seseorang yang bekerja di luar ruangan atau melakukan aktivitas fisik berat setiap hari seperti pekerja tambang.


Tentu membutuhkan keramas lebih sering dibanding orang yang lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan ber-AC.


Bahkan, sejak pandemi COVID-19, kebiasaan mencuci rambut setiap kali pulang ke rumah menjadi lebih umum dilakukan sebagai bagian dari kebersihan diri. 


Hal ini juga termasuk kebiasaan sehat selama dilakukan dengan cara yang tepat.


Gunakan Jenis Sampo yang Sesuai

Bagi orang yang harus keramas hampir setiap hari, pemilihan sampo menjadi sangat penting. 


Jika memiliki masalah ketombe, maka sampo dengan kandungan zat aktif anti-ketombe sebaiknya digunakan 2–3 kali seminggu sebagai terapi.


“Sampo dengan zat aktif tetap wajib dipakai sesuai jadwal terapinya. Tapi di hari lain, bisa diganti dengan sampo yang lebih ringan seperti sampo bayi,” sarannya. 


Sampo ringan seperti sampo bayi umumnya tidak mengandung zat aktif dan tidak menyebabkan iritasi, sehingga aman digunakan lebih sering untuk mencuci rambut di luar jadwal terapi ketombe.


Banyak orang menganggap bahwa keramas hanya 1–2 kali seminggu sudah cukup. 


Padahal, jika aktivitas harian membuat kulit kepala berkeringat dan lembap terus-menerus, kebiasaan jarang keramas justru bisa memicu masalah, termasuk munculnya ketombe.


“Hal ini sering kali tidak disadari. Padahal, jika terus dibiarkan, bisa menimbulkan ketombe kronis, iritasi kulit kepala, hingga infeksi jamur,” pungkasnya. 

 

Contact to : xlf550402@gmail.com


Privacy Agreement

Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.