TRIBUN-MEDAN.com - Momen pertemuan Desiree (42) dari Belanda dengan ibu kandungnya di Pekalongan, Jawa Tengah tersebar luas di TikTok.
Desiree yang sudah 42 tahun terpisah dan tidak pernah melihat wajah ibu yang melahirkannya, tampak terharu.
Ia segera memeluk dan mencium sang ibu bernama Casriyah (65).
Pertemuan itu terjadi di Desa Logandeng, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan pada Rabu (11/6/2025).
Bagaimana kisah Desiree bisa bertemu kembali ibu kandungan?
Dulu, Desiree diadopsi oleh warga negara Belanda saat ia masih berumur 1 tahun.
Desiree kemudian dibawa pindah oleh orang tua angkatnya ke Belanda.
Mereka ini menetap di Leiden, sebuah kota di Negeri Kincir Angin.
Karena masih bayi, Desiree tidak mengenal wajah orang tuanya.
Apalagi mereka terpisah dalam jangka waktu yang cukup lama, 42 tahun.
Setelah 42 tahun terpisah, Desiree mencari keluarganya di Indonesia bermodalkan KTP lusuh.
Ia berhasil bertemu dengan ibu kandungnya di Pekalongan, Jawa Tengah.
Momen pertemuan Desiree yang sudah menjadi warga negara Belanda dengan sang ibu itu pun viral.
Pertemuan haru itu terjadi Desa Logandeng, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan.
Desiree berhasil bertemu dengan ibu kandungnya, Casriyah (65) pada Rabu (11/6/2025).
Dari keterangan Kepala Desa Logandeng, Kusnoto membenarkan jika Casriyah pernah memiliki dua anak pada tahun 1982 dari pernikahan pertama.
Salah satu anak Casriyah saat itu diberi nama Kuniyah, dan kini telah berganti nama menjadi Desiree.
Kuniyah memiliki saudara kandung laki-laki, namun saudaranya itu telah meninggal.
Casriyah bercerai dengan suaminya hingga Kuniyah atau Desiree dititipkan ke sebuah Yayasan di Jakarta.
Saat itu usia Desiree baru 1 tahun. Sedangkan saudara laki-laki Desiree meninggal dunia.
Kemudian ada pasangan suami istri warga Negara Belanda yang tidak memiliki anak datang ke yayasan.
Pasangan itu lalu mengadopsi Kuniyah dan mengganti namanya menjadi Desiree.
Desire lalu dibawa ke Kota Laiden, Belanda. Namun orangtua angkat Desiree kini telah meninggal dunia.
Desiree lalu mencari keberadaan ibu kandungnya setelah menemukan beberapa dokumen.
Bermodal fotocopy KTP usang, Desiree mulai melacak keberadaan ibu kandungnya melalui Kantor Catatan Sipil.
Pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Pekalongan lalu menhubungi Kepala Desa Logandeng.
"Dari pengakuan ibu tersebut, ada salah satu anak kandungnya itu dititipkan sama orang, untuk diasuh. Ternyata larinya sampai Belanda. Ibu Cariyah tidak tahu, informasi itu lalu saya padankan dengan dokumen yang dia (Desiree) bawa, KTP ibu Casriyah yang dulu, itu memang benar," ucap Kusnoto.
Dalam video yang beredar, Desiree mengenakan gamis hijau tua dan jilbab hitam.
Ia datang dengan bersama dengan suaminya yang merupakan warga Negara Maroko.
Desiree langsung memeluk sang ibu kandung yang mengenakan gamis warna merah maroon.
Ia datang dengan bersama dengan suaminya yang merupakan warga negara Maroko.
Desiree langsung memeluk sang ibu kandung yang mengenakan gamis warna merah maroon.
Awalnya pertemuan ibu dan anak ini masih canggung karena keterbatasan bahasa.
Maklum saja, Desiree yang sejak kecil hingga dewasa menetap di Belanda fasih berbahasa Belanda dan tidak bisa berbahasa Indonesia.
Namun akhirnya keduanya bisa saling berkomunikasi dengan bantuan Google Translate.
(*/ Tribun-medan.com)
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.