BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN – Penyidik Satreskrim Polres Tanah Bumbu,Polda Kalimantan Selatan hari ini, Rabu (18/6/2025), akan menggelar reka ulang kasus penganiayaan berat yang menimpa kakak beradik, Vharellya Putri (19) dan AZD (11). 

Reka ulang atau rekontruksi yang melibatkan tersangka HA (23) ini akan dilaksanakan langsung di lokasi kejadian, Jalan Insgub, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanahbumbu.

Rumah bercat coklat yang menjadi saksi bisu tragedi pada Minggu (11/5/2025) lalu itu kini telah dipasangi garis polisi dan terlihat kosong. 

Di sebuah warung di depan rumah, Tio, ayah dari kedua korban, tampak menunggu kedatangan petugas. Raut wajahnya memendam kepasrahan bercampur amarah yang tak terucap.

Tio mengakui mengenal dekat pelaku, HA, yang selama ini bekerja di warung miliknya. "Biasa baik, disuruh-suruh manut saja, tidak menunjukkan aneh-aneh," ujar Tio. 

Ia mengaku tak pernah tahu jika HA memiliki kebiasaan mabuk, sehingga kepercayaan penuh diberikan kepadanya.

Namun, fakta mencengangkan terungkap dari keterangan polisi. Saat kejadian nahas itu, HA disebut-sebut berada di bawah pengaruh lem fox. 

Kepada polisi, HA mengaku kesal lantaran sang adik bermain gim dengan suara bising dan kakaknya terus-menerus menyuruhnya saat ia sedang beristirahat. Karena amarah yang memuncak, HA pun mengambil pisau dari dapur dan membawanya ke kamar.

Setelah menganiaya kakak beradik itu, HA sempat duduk di depan rumah. Namun, panik melanda saat keluarga korban mulai berdatangan, mendorongnya untuk segera kabur meninggalkan lokasi.

Kini, penyesalan hanya bisa dirasakan HA di balik dinginnya sel tahanan Polres Tanah Bumbu. Ia dijerat Pasal 80 ayat (2) Undang-Undang Perlindungan Anak dan Pasal 351 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penganiayaan berat, dengan ancaman hukuman pidana yang berat.

Vharellya Putri (19) harus meregang nyawa sementara sang adik AZD (11) kini sudah pulih usai perawatan.

(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri Syahrian)