TIMESINDONESIA, MALANG – Direktorat Inovasi Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan Workshop Strategi Perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI): Paten dan Desain Industri pada 17–18 Juni 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa lintas fakultas serta Sekolah Pascasarjana UM.

Workshop ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang keahlian di bidang HKI, di antaranya Prof. Dr. Muhammad Alfian Mizar, M.P. (Kepala Divisi HKI, Kerja Sama Industri, dan Inbistek), Ir. Dodong Sofyan Sachmid, M.M. (Anggota Asosiasi Kekayaan Intelektual Indonesia), serta Rizki Harit Maulana dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham RI.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III UM, Prof. Dr. Ahmad Munjin Nasih, M.Ag. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya paten sebagai bentuk perlindungan hukum atas invensi dan karya cipta sivitas akademika.

“Setiap invensi harus mendapat perlindungan hukum yang layak agar nilai inovasinya tidak diambil alih tanpa izin oleh pihak lain,” tegasnya.

Materi workshop mencakup beragam aspek penting, mulai dari strategi memperoleh HKI, penyusunan deskripsi paten, teknik pencarian paten, hingga proses verifikasi dan finalisasi dokumen untuk pengajuan paten dan desain industri. Tidak hanya berisi teori, workshop juga menyediakan sesi praktik dan pendampingan langsung untuk membantu peserta menyusun deskripsi paten sesuai standar, serta menyiapkan dokumen administratif yang dibutuhkan.

Direktur Direktorat Inovasi UM, Prof. Dr. Nandang Mufti, M.T., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya strategis jangka panjang kampus untuk meningkatkan jumlah dan kualitas kekayaan intelektual yang dihasilkan.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap inovasi dan desain dari lingkungan kampus ini mendapatkan perlindungan maksimal dan memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut bersama mitra industri,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, UM terus memperkuat posisinya sebagai kampus inovatif yang siap bersaing di tingkat global, khususnya dalam pengembangan riset dan kekayaan intelektual. (*)