Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Regenerasi bisnis keluarga kerap menghadapi tantangan serius seperti konflik internal, miskomunikasi, hingga gagalnya perencanaan suksesi.

Universitas Ciputra (UC) Surabaya merespons persoalan ini dengan mendirikan Family Business Center.

Peluncuran pusat ini menjadi langkah konkret dalam menjembatani perbedaan antara generasi pendiri dan penerus dalam bisnis keluarga.

Direktur UC Family Business Center, Teddy Saputra, menjelaskan, berdasarkan survei PwC (PricewaterhouseCoopers) Indonesia (2021), 95 persen bisnis di Indonesia dikelola oleh keluarga. 

Namun, hanya sekitar 30 persen yang berhasil bertahan hingga generasi kedua, dan bahkan kurang dari 13 persen yang mampu bertahan ke generasi ketiga.

“Banyak anak ingin melanjutkan bisnis keluarga, dan orang tua berharap hal itu terjadi. Tapi keinginan tidak cukup. Ada celah komunikasi yang kerap jadi batu sandungan,” ujarnya, Rabu (18/6/2025).

Berangkat dari pengalaman mendampingi mahasiswa pemilik bisnis keluarga sejak 2015, UC menerapkan pendekatan unik dengan melibatkan orang tua langsung dalam proses pendidikan. 

Setiap semester, orang tua dijadwalkan hadir dalam dua sesi tatap muka dan tiga sesi daring bersama anak mereka. 

“Kami desain pembelajaran yang bukan hanya membahas bisnis, tapi juga hubungan keluarga di dalamnya,” jelas Teddy.

Metode seperti Voice of the Heart Card hingga Fambus Speed Dating dikembangkan untuk membuka dialog antargenerasi.

Tak hanya menyoal strategi bisnis, tapi juga soal peran, harapan, dan nilai keluarga yang sering kali tak terucap.

“Generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, generasi ketiga menghabiskan. Kami ingin mematahkan kutukan itu lewat pendidikan yang menyentuh dua sisi, yakni bisnis dan batin keluarga,” kata Teddy.

Peluncuran pusat ini juga membuka akses seluasnya bagi publik, termasuk pelaku bisnis keluarga di luar kampus. 

Dengan dukungan korporasi besar seperti Kawan Lama Group dan Samudra Indonesia, serta mitra akademik dari Jepang dan Tiongkok, UC berharap dapat memperkuat ketahanan bisnis keluarga secara nasional.