SURYA.co.id | SURABAYA - Taman Harmoni Keputih Surabaya tidak dalam waktu lama lagi akan menjadi taman spektakuler.

Taman yang dulunya lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah itu bernama Taman Hutan Kota Harmoni.

Taman Harmoni ini belum dibuka untuk untuk umum, masih dalam tahap revitalisasi.

Taman luas itu tengah dirombak dan ditata kembali dengan konsep kekinian dan bernuansa global.

Ada Taman bernuansa Korea yang kental dengan kuil.

Ada juga taman bernuansa Indian dan benua lain.

Selain itu ada spot taman kekinian lainnya.

Pantauan di lokasi, eksotiknya taman seluas 8 hektare itu makin sempurna dengan penataan taman yang indah.

Aneka tanaman dan bunga menyatu dengan kreasi patung hewan.

Ada nuansa gajah, bison, rusa, burung, dan masih banyak lagi.

Makin semarak dan ramai di hamparan rumput hijau.

Keberadaannya akan dipadukan dengan hiasan lampu.

"Nanti akan buka sampai malam rencananya," kata  salah satu petugas.

Setiap jalan penghubung antartaman sudah tuntas dipaving. Bahkan pavingnya juga paving pilihan yang serasi dengan taman.

Sementara di tepian taman, membentang hutan bambu yang sangat luas.

Situasi ini makin menambah sejuk dan view yang memukau.

Salah satu yang mendapat sentuhan penataan serius juga ada di hutan bambu ini.

Nuansanya sangat romantis dengan desain lampu yang padu.

Spot di hutan bambu inilah yang diyakini akan memberikan sensasi baru.

Deretan tempat jualan makanan diseting totalitas agar pengunjung makin berkesan.

Bangku-bangku kayu dan atap warung rumbia makin menguatkan nuansa eksotik di deretan hutan bambu ini.

Dua lokasi hutan bambu Taman Harmoni akan dijadikan sentra kuliner tradisional.

Informasinya nantinya penjual juga akan berpakaian tradisional.

Taman Harmoni tersebut nantinya bakal banyak dikunjungi.

Apakah liburan sekolah Juni-Juli 2025 ini sudah bisa dikunjungi untuk umum?

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya Dedik Irianto saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa belum bisa dikunjungi untuk umum.

Warga Surabaya dan calon pengunjung diminta bersabar hingga revitalisasi tuntas.

"Tunggu dulu. Masih ada sejumlah pembenahan," kata Dedik.