BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Berbagai terobosan dilakukan Rumah Sakit H Damanhuri (RSHD) Barabai di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel), dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada pasien.
Satu di antaranya ada yang namanya Antar Pulang dan Jemput Ambulans atau disingkat Terang Bulan. Berupa fasilitas pelayanan gratis antar-jemput pasien rawat jalan yang punya jadwal rutin berobat ke RSHD, seperti pasien cuci darah (hemodialisis), pasien stroke dan ibu melahirkan.
Direktur RSHD Barabai, dr Nanda Sujud Andi Yudha Utama SpB menyatakan, program
ini benar-benar dilaksanakan, tak sekadar di atas kertas.
"Kami sudah terapkan secara resmi sejak 2024 lalu. Tiap hari ada jadwal mengantar jemput pasien cuci darah dari berbagai desa di kecamatan. Jadwal masing-masing sudah diketahui para sopir kami," papar Nanda kepada banjarmasinpost.co.id, Selasa (24/6/2025).
Nanda menjelaskan, selain pasien yang dijemput dan diantar saat jadwal cuci darah, pihaknya juga melayani pasien rawat inap yang pulang ke rumah setelah sembuh, tapi kesulitan mobil angkutan, termasuk pasienpasca melahirkan.
"Kami akui pelayanan ini masih terbatas cakupannya, karena keterbatasan mobil angkutan. Ke depan kami menargetkan bisa membantu pula pasien rawat jalan yang tak punya biaya transportasi," ujar Nanda.
Untuk pelayanan antar-jemput pasien cuci darah, pihaknya sediakan empat ambulans yang dilengkapi tandu dan perlengkapan medis, serta dua mobil yang dimodifikasi untuk mengangkut penumpang dari pasien RSHD. "Ke depan kami menargetkan bisa memiliki bus khusus untuk pasien rawat jalan," ucap Nanda.
Untuk pengoperasian antar-jemput pasien tersebut, dilayani sembilan sopir yang bekerja secara shift. Sedangkan untuk jadwalnya pasien terbagi dua, yaitu shift pagi dan siang. Untuk total pasien cuci darah yang dilayani antar-jemput gratis ini ada 21 orang.
"Mereka (pasien) sudah punya jadwal rutin, jadi kami tinggal menjemput," tutur satu sopir ambulans bernama M Syaukani.
Manajemen RSHD Barabai, juga menyediakan ruang khusus untuk istirahat sopir ambulans, terutama sopir dari luar daerah. Ruangan dilengkapi kasur untuk beristirahat, mengingat proses cuci darah butuh waktu cukup lama.
Sementara itu, Kepala Unit Peritonial Dialisis RSHB Barabai, Fadli menjelaskan, saat ini total pasien cuci darah di RSHD Barabai ada 120 orang, terdiri atas warga HST dan luar daerah. Ada pun mesin cuci darah yang dimiliki RSHD Barabai ada 28 unit, dalam sehari bisa melayani 40 pasien.
“Di antara pasien tersebut ada tiga yang lakukan cuci darah secara mandiri (Peritonial Dialisis) setelah mendapat pelatihan dari dokter rumah sakit,” beber Fadli.
Wandi, warga Barabai yang mengantar ibunya rutin cuci darah dua kali seminggu di RSHD Barabai menyatakan sangat terbantu adanya pelayanan antar-jemput gratis ini. Apalagi dia tidak memiliki mobil untuk mengantar ibunya yang pakai kursi roda ke rumah sakit.
"Alhamdulillah kami sangat berterima kasih kepada Rumah Sakit Damanhuri. Semoga layanan ini bisa dirasakan pasien cuci darah lainnya seperti ibu saya," ujar Wandi. (banjarmasinpost/hanani)
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.