TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK TIMUR - Jenazah pendaki Warga Negara Brasil, Juliana Marins (27) berhasil dievakuasi dari Gunung Rinjani dan kini dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggunakan ambulans.

Jenazah Juliana Marins tiba di posko SAR Gabungan di Resort Sembalun pukul 20.41 Wita.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mohammad Syafii mengatakan, jenazah awalnya direncanakan evakuasi menggunakan helikopter, namun tidak memungkinkan lantaran cuaca.  

“Karena kondisi cuaca tidak memungkin, awalnya kita ingin evakuasi secepat mungkin dengan heli,” kata Syafii.

Ia mengatakan, rencana awal, jika jenazah sudah dapat ditarik ke atas, maka akan langsung dibawa menggunakan helikopter, namun hal itu terkendala cuaca.

“Jika cuaca bagus, kita ingin mengangkut menggunakan media udara, ternyata kondisi cuaca tidak memungkin,” tegasnya.

Akhirnya evakuasi korban ditandu dan pada pukul 15.50 Wita, jenazah sampai di Pos Pelawangan Sembalun, perjalanan dari titik ini ke posko SAR Gabungan di Resort Sembalun memakan waktu sekitar enam jam.

“Dukungan dari tim gabungan bisa lebih cepat, saat kita monitor ternyata perjalanan bisa maju sekitar 1 jam,” lanjutnya.

Menpar Minta Prosedur & Pengawasan Wisata Diperketat

Menteri Pariwisata (Menpar) RI, Widiyanti Putri Wardhana meminta agar standar operasional prosedur (SOP) di destinasi wisata diperketat, setelah tragedi jatuhnya pendaki asal Brasil, Juliana Marins.

Selain itu, pengawasan yang ada juga perlu ditingkatkan, apalagi pada kegiatan wisata yang berisiko tinggi, seperti di Gunung Rinjani.

"Kami telah meminta seluruh instansi terkait untuk memperkuat standar operasional prosedur, serta meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan wisata berisiko tinggi, khususnya di destinasi ekstrem seperti di Gunung Rinjani," ungkap Widiyanti, dikutip dari YouTube Kompas TV, Rabu (25/6/2025).

Widiyanti pun berharap, peristiwa jatuhnya Juliana ini menjadi yang terakhir terjadi di kawasan wisata Indonesia.

Untuk ke depannya, Widiyanti menargetkan zero accident atau nihil kecelakaan pada seluruh destinasi wisata di Indonesia.

"Kami berharap, ini menjadi yang terakhir, kami menargetkan zero accident di seluruh destinasi wisata Indonesia," katanya.

 

Penulis: Toni Hermawan

Contact to : xlf550402@gmail.com


Privacy Agreement

Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.