Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu
TRIBUNJATIM.COM, BATU - Malang Raya khususnya Kota Batu kini tengah dihadapkan pda musim peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.
Hal itu membuat cuaca di Kota Batu yang berubah-ubah. Dari awalnya cerah tak berangin, bisa berubah menjadi mendung berangin dan bahkan sebaliknya.
Akibatnya, kondisi ini membuat atlet paralayang yang kini tengah mengikuti kejuaraan Porprov Jatim 2025 di Gunung Banyak Kota Batu, menghadapi tantangan tersendiri.
Atlet Paralayang asal Kabupaten Madiun, Mitha Wanda Arlynsya mengungkapkan jika ia sempat mengalami kesulitan saat bertanding.
“Seperti halnya hari ini. Berangin dan hembusan anginnya berubah-ubah. Perubahannya cepat terjadi. Itu tantangan dan kendalanya,” kata Mitha kepada Tribun Jatim Network, Senin (30/6/2025).
Mitha mengatakan, hembusan angin menjadi salah satu faktor penting bagi olahraga Paralayang. Selain berani akan ketinggian, atlet paralayang juga dituntut paham teknik.
Jika kondisi angin yang tidak stabil, baik dari segi kecepatan maupun arah, dapat membuat lepas landas, terbang, dan mendarat menjadi lebih sulit dan berisiko.
“Idealnya untuk olahraga paralayang membutuhkan kondisi angin yang relatif stabil, baik dalam hal kecepatan maupun arah,” jelasnya.
Lanjut atlet asal Saradan Madiun itu perubahan arah dan kecepatan angin yang tiba-tiba, bisa membuat parasut kehilangan daya angkat dan fatalnya bisa membuat atlet keluar dari jalur yang direncanakan. Sehingga pendaratan tidak sesuai harapan karena tidak tepat di titik landing
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.