SURYA.CO.ID - Siapa yang tidak kenal Kampung Inggris Kediri di Pare, Kabupaten Kediri, kerap menjadi jujugan pelajar untuk kursus Bahasa Inggris, terutama saat liburan sekolah.

Sekitar 15.000 lebih pelajar dari penjuru tanah air mengisi liburan sekolah kali ini dengan kursus bahasa Inggris dan bahasa asing lain di Kampung Inggris Kediri.

Bagaimana sejarah kampung ini jadi tersohor, berikut informasi perjalanan Kampung Inggris Kediri yang berhasil dihimpun SURYA.co.id.

Kampung Inggris adalah predikat yang melekat untuk Pare.

Kampung Inggris ini lahir dan berkembang secara natural dan otentik.

Diawali berdirinya lembaga kursus Bahasa Inggris, Basic English Course (BEC) pada 15 Juni 1977 di Jalan Anyelir, Dusun Singgahan, Desa Pelem, Kecamatan Pare.

Lembaga ini mengedepankan kualitas dan memprioritaskan peserta kursus untuk bisa menguasai bahasa asing.

Tidak hanya terampil ngomong Inggris tapi juga grammar dan tata bahasanya.

Dengan metode pembelajaran yang dirasakan tepat dan efektif, BEC makin berkembang.

Adalah sosok hebat Mr Kalend Osen, tokoh sentral BEC, sang pioneer kursus Bahasa Inggris di Pare.

Hingga saat ini sudah ada ratusan lembaga kursus.

Yang terdata resmi di Forum Kampung Bahasa (FKB) Pare ada 164 lembaga kursus.

Rata-rata mereka sebelumnya adalah murid BEC kemudian mendirikan kursus sendiri.

Kemudian lembaga kursus tumbuh dan berkembang.

Menyebar tidak hanya di sekitar BEC.

Desa Tulungrejo, yang bersebelahan dengan Desa Pelem, juga berkembang pesat lembaga kursus yang lain.

Kepala Desa Tulungrejo Nur Hasan menyebut bahwa awalnya adalah BEC dan kemudian berkembang.

"Tapi dari ratusan lembaga kursus, sebagian besar makin berkembang ke desa kami. Saya sampai pusing banyak warga asli mengeluh, Tulungrejo jadi macet. Karena saking ramainya saat liburan sekolah begini," kata Hasan.

Kampung di sekitar lembaga kursus  menjadi pusat kursus mendapat berkah.

Forum Kampung Bahasa (FKB) Pare membekali warga dan pemilik warung berbahasa inggris.

"Keberadaan lembaga kursus harus memberi nilai tambah. Ekonomi warga terangkat. Banyak kos-kosan dan warung warga," kata Arsyad Naufal Ngadiono, dari FKB Pare.

Sebutan Kampung Inggris Pare itu sebenarnya muncul sekitar tahun 2000-an Kampung ini makin terangkat saat  program sekolah RSBI. Semua pelajar berduyun-duyun kursus di sini.

Sementara untuk jenjang kampus karena banyaknya tes TOEFL dan sejenisnya, brand Kampung Inggris makin kuat.

Perjalanan Kampung Inggris diawali dari kegigihan sosok hebat, Mr Kalend Osen.

Kalend Osen adalah santri Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, asal Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.

Usai mondok, Kalend memilih berguru ke pengasuh Ponpes di Pare yang menguasai bahasa Inggris dan bahasa asing lain.

Niat kuat, kerja keras, dan ketelatenan hingga mengembangkan lembaga BEC.

Niat tulus membagikan ilmu dipegang Mr Kalend.

Lembaga ini berkembang pesat, banyak muridnya.

Tidak hanya dari Kediri, Jatim, tapi juga dari seluruh Indonesia.

Kemudian muridnya banyak mendirikan lembaga kursus yang lain.

Ada Mahesa institute yang mirip kampus. Ini sekitar 1998.

Ada juga Krisna, HEC, Oxford, IELT, WORLD, Titik  Nol, Brilliant, Mr Bob, LEC, dan masih banyak lagi lembaga kursus bahasa inggris yang terus tumbuh.

Kini lembaga kursus itu tidak hanya memberikan keterampilan bahasa tapi juga layanan dan fasilitas modern sesuai kebutuhan era.

BEC mendukung dan tidak merasa tersaingi.

 

 

Contact to : xlf550402@gmail.com


Privacy Agreement

Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.