TRIBUN-BALI.COM - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) WIlayah III menyampaikan kondisi cuaca saat kejadian tenggelamnya Kapal Penyeberangan KMP Tunu Pratama Jaya.
Kapal penyeberangan tenggelam pada Rabu (2/7) sekitar pukul 23.15 WIB atau Kamis (3/7) pukul 00.15 Wita di Perairan Ketapang-Banyuwangi, Jawa Timur dengan posisi titik Koordinat -08°09.371', 114°25, 1569'.
Hal ini disampaikan Kapokja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III, I Wayan Musteana saat dihubungi Tribun Bali, Kamis (3/7) siang.
"Informasi yang kami terima dari BMKG Stasiun Meteorologi Banyuwangi - Pelabuhan Ketapang saat kejadian kapal tenggelam kondisi cuaca umumnya berawan," ujar Musteana.
Dijelaskannya, pada Rabu, (2/7) Pukul 23:00 WIB dan pukul 00.00 Wita, kondisi cuaca di sekitar Pelabuhan Ketapang umumnya berawan.
Dengan kondisi cuaca maritim arah angin dari selatan dengan kecepatan maksimum 8.7 knots dan saat pukul 00.00 WIB 8.9 knots.
Sementara ketinggian gelombang sama antara 0.4 - 1.0 meter dan arus bergerak menuju utara dengan kecepatan 0.44 – 1.70 m/s lalu pukul 00.00 WIB kecepatan arus 0.17-1.75 m/s.
"Masuk Peringatan Dini 1 atau status Waspada dengan Arus Kuat dengan kecepatan lebih 1.2 m/s, dan tinggi gelombang 1 meter," bebernya.
Untuk diketahui, status Waspada merupakan peringatan dini pertama kecepatan angin 10-15 knots, tinggi gelombang 1-1,5 meter, sedangkan peringatan dini kedua berstatus Siaga kecepatan angin 15-20 knots tinggi gelombang 1,5 - 2 meter," paparnya.
"Dan peringatan dini ketiga berstatus awas, dengan kecepatan angin di atas 20 knots dan gelombang lebih dari 2 meter" jelas Musteana.
Sementara itu, dikutip Tribun Bali dari laman Surya, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menegaskan Pemprov Jawa Timur akan membebaskan biaya pengobatan seluruh korban selamat dalam laka laut KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Kamis (3/7).
Sebanyak 26 dari 31 korban selamat teridentifikasi sebagai warga Jawa Timur, yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan Lumajang.
“Kami pastikan bahwa Pemprov Jatim akan membebaskan biaya pengobatan para korban selamat laka laut KMP Tunu Pratama Jaya yang dirawat di rumah sakit milik Pemprov Jatim. Ini adalah wujud perhatian kita bagi korban laka laut yang mayoritas adalah warga Jatim,” kata Khofifah.
KMP Tunu Pratama Jaya diketahui tenggelam sekitar pukul 23.20 WIB saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali. Dugaan awal penyebab kecelakaan laut tersebut adalah kebocoran di ruang mesin kapal yang menyebabkan kapal terbalik dan akhirnya tenggelam.
“Saya sudah meminta BPBD Jatim untuk melakukan identifikasi domisili para korban dan melaporkan setiap perkembangan. Kita juga mendukung penuh logistik dan personel, termasuk perahu karet, kopel, dan tim penyelamat yang sudah berada di lapangan," katanya. (ian)
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.