Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Sore itu, suasana di sebuah sudut Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, semestinya dipenuhi semangat menyambut HUT Kemerdekaan le-80 RI.
Tiga warga setempat—Sgm (45), Syd (45), dan Srt (38)—berkumpul di tepi jalan desa, membawa tiang bendera besi setinggi delapan meter.
Mereka ingin memastikan sang Merah Putih berkibar gagah pada pagi peringatan.
Namun, niat baik itu berubah menjadi duka.
Saat tiang bendera mulai diangkat, besinya tanpa sengaja menyentuh kabel listrik jalur tiga fase yang melintang di atas.
“Kemudian pada saat akan menaikkan, tiang tersebut mengenai kabel jalur 3 pas, sehingga membuat Syd dan Srt terpental,” ujar PS Kasi Humas Polres Karanganyar, AKP Mulyadi, mewakili Kapolres Karanganyar AKBP Hadi Kristanto.
Di tengah kepanikan, Sgm masih melekat di tiang bendera.
Rekan-rekan yang ada di lokasi bergegas menolong, mendorong tubuh Sgm agar terlepas dari tiang yang sudah beraliran listrik.
Waktu terasa berjalan lambat, namun setiap detiknya penuh ketegangan.
Ketiganya segera dibawa ke RSUD Karanganyar.
Sepanjang perjalanan, harapan masih terjaga—namun takdir berkata lain. Sgm dinyatakan meninggal dunia sebelum sempat mendapat perawatan.
“Dua korban lainnya mengalami luka pada tangan dan kaki, saat ini dilakukan perawatan di RSUD Karanganyar,” pungkas Mulyadi.
Kini, di lokasi kejadian, tiang bendera itu berdiri diam.
Bukan hanya sebagai penanda kemerdekaan, tapi juga sebagai pengingat bahwa di balik semangat berkibar, ada pengorbanan yang tak pernah disangka.
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.