TRIBUNMANADO.CO.ID - Teknologi kecerdasan buatan kini terus dikembangkan dan berkembang.

Satu di antaranya adalah ChatGPT.

Bahkan kini tekonologi komunikasi tersebut sudah dikembangkan hingga generasi ke-5.

ChatGPT-5 sudah resmi diluncurkan pada Jumat (8/8/2025).

Tentu ada perbedaan dengan ChatGPT generasi sebelumnya.

Versi terbaru ini disebut sebagai kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang lebih pintar, cepat, dan bermanfaat.

ChatGPT-5 kini sudah bisa digunakan oleh semua orang.

Tentu, CEO OpenAI, Sam Altman mengungkap bahwa terobosan barunya ini jauh lebih baik daripada versi sebelumnya.

“GPT-3 terasa seperti berbicara dengan siswa SMA. GPT-4 terasa seperti berbicara dengan mahasiswa,” ujarnya dikutip dari laman BBC News pada Sabtu (9/9/2025).

Ia juga menambahkan, bahwa kemampuan yang ditawarkan oleh ChatGPT-5 sudah setara dengan kemampuan mahasiswa jenjang doktoral.

“GPT-5 adalah pertama kalinya saya benar-benar merasa seperti berbicara dengan seorang pakar di suatu topik, layaknya pakar tingkat PhD,” ungkapnya.

Pendidikan dinilai harus berbenah

Meski keahlian ChatGPT-5 banyak dibicarakan dan dibanggakan, dampaknya terhadap dunia pendidikan tidak boleh diabaikan. Meskipun beberapa sekolah ada yang sudah bergerak, tak bisa dipungkiri masih banyak yang perlu beradaptasi.

Forbes mengungkap bahwa ChatGPT-5 bisa berargumen, mengkritik, memecahkan matematika, hingga menjelaskan konsep dengan gaya yang sesuai tingkat pemahaman dan cara belajar tiap siswa.

Meski fitur ini akan membantu siswa dalam belajar, sebaliknya tenaga pendidik diperingatkan untuk menaruh perhatian lebih. Khawatirnya, peran ChatGPT-5 akan terlalu mendominasi terlebih aksesnya bisa didapat oleh seluruh masyarakat.

Alih-alih melarang sepenuhnya dan menganggap AI sebagai ancaman besar, dunia pendidikan perlu melakukan adaptasi yang lebih relevan dan konstruktif.

Tidak sepenuhnya memperkeruh pendidikan

Digadang-gadang dengan kemampuannya yang berkembang pesat, perwakilan Institut Etika AI, Carissa Véliz mengungkap responnya terhadap peluncuran ChatGPT-5.

Menurutnya, AI hanya dapat meniru bukan membentuk sebuah kemampuan baru. Terlebih, meniru kemampuan penalaran manusia yang dinilainya sangat tidak mungkin.

"Sistem ini, betapapun mengesankannya, belum mampu menghasilkan keuntungan yang sesungguhnya," ujarnya dikutip dari laman BBC News.

Inovasi fitur ChatGPT-5

Model terbaru ini akan bekerja sesuai konteks, sehingga tidak hanya terpaku pada masukan yang diberikan.

Dilansir dari Forbes, ChatGPT-5 akan memproses perintah kompleks dengan lebih lambat dan cermat, sementara untuk perintah sederhana akan diberikan lebih cepat.

Kemampuan lainnya yang berbeda, pengguna dapat mengajukan pertanyaan klarifikasi, mengakui jika ragu, serta mengikuti alur penalaran tanpa kehilangan arah. Hal ini membuat interaksi terasa lebih alami sekaligus akurat.

Pengujian menunjukkan bahwa tingkat kesalahan berhasil dikurangkan hingga sepertiga atau lebih dibandingkan versi sebelumnya.

 

Contact to : xlf550402@gmail.com


Privacy Agreement

Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.