Jakarta -
Penyakit demam akibat virus yang dibawa nyamuk, chikungunya, terus menyebar, dengan jumlah kasus di Singapura dilaporkan meningkat dua kali lipat.
Badan Penyakit Menular Singapura mencatat 17 kasus demam chikungunya sejak awal tahun hingga 2 Agustus.
"Jumlah ini lebih dari dua kali lipat dibanding delapan kasus pada periode yang sama tahun 2024. Total kasus sepanjang 2024 tercatat sebanyak 15," tulis laporan tersebut dikutip dari CNA.
Sebagian besar pasien memiliki riwayat perjalanan ke 'wilayah terdampak', tanpa disebutkan lokasi spesifik dimaksud.
Awalnya ada dua kasus pada bulan Februari, secara bertahap meningkat menjadi sekitar dua kasus per bulan hingga ada sembilan pada akhir Mei. Namun, jumlahnya melonjak menjadi 13 pada bulan Juni dan kemudian menjadi 16 pada bulan Juli.
Pusat Nasional untuk Penyakit Menular, Singapura mencatat 718 kasus chikungunya pada tahun 2008, dengan jumlah yang turun tajam pada tahun 2009 dan bahkan lebih jauh lagi pada tahun 2010. Pada tahun 2013, kasus melonjak sekali lagi, naik menjadi 1.059 infeksi dibandingkan dengan 22 pada tahun sebelumnya.
CDA mengatakan bahwa mereka akan meninjau kebutuhan akan tindakan kesehatan masyarakat tambahan jika informasi baru muncul yang menunjukkan peningkatan risiko kesehatan masyarakat Singapura.