Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 66 universitas ternama dari Taiwan yang berpartisipasi dalam pameran pendidikan 2025 Taiwan Higher Education Fair Indonesia (THEFI) menunjukkan komitmen kuat Taiwan meningkatkan kemitraan dengan Indonesia di bidang pendidikan.
Jumlah universitas tersebut merupakan jumlah institusi terbanyak dibandingkan dengan gelaran THEFI di tahun-tahun sebelumnya, demikian menurut keterangan tertulis Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei (TETO) di Jakarta yang diterima pada Sabtu.
Mengenai keuntungan melanjutkan pendidikan di Taiwan, Wakil Kepala TETO Trust Lin menyampaikan bahwa perguruan tinggi di Taiwan menawarkan program berbahasa Inggris yang beragam, biaya yang terjangkau, serta peluang terjun dalam kemajuan teknologi di tingkat global.
“Industri semikonduktor Taiwan yang terdepan secara global menawarkan peluang tak tertandingi bagi mahasiswa internasional untuk mengikuti program teknologi mutakhir,” ucap Lin dalam pembukaan THEFI 2025 di Jakarta.
Ia pun mengundang para mahasiswa Indonesia untuk meraih peluang tersebut dan menempuh pendidikan di Taiwan serta berkontribusi dalam peningkatan kerja sama antara masyarakat Indonesia dan Taiwan di masa depan.
Menurut pernyataan TETO, Indonesia menyumbang jumlah mahasiswa internasional terbesar kedua bagi Taiwan, dengan hampir 17.000 mahasiswa asal RI saat ini terdaftar sebagai pelajar di wilayah tersebut.
Pameran tersebut bertujuan meningkatkan antusiasme mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di Taiwan serta memperkuat kolaborasi akademik antara pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia dan Taiwan.
Pameran THEFI 2025 diperkirakan akan menarik lebih dari 10.000 mahasiswa, orang tua, dan pendidik dari Indonesia yang berminat melanjutkan pendidikan di Taiwan.
Setelah Jakarta, pameran pendidikan tersebut akan diselenggarakan di kota-kota besar lain di Indonesia, yaitu Bandung (10 Agustus), Makassar (12 Agustus), Surabaya (14 Agustus), dan Medan (16—17 Agustus).
THEFI 2025 diselenggarakan oleh Ikatan Citra Alumni Taiwan se-Indonesia (ICATI) dan Komite Penerimaan Mahasiswa Tionghoa Luar Negeri dengan dukungan dari TETO Indonesia dan otoritas pendidikan Taiwan.