Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Air Terjun Semuncar yang berada di lereng Gunung Merbabu belakangan ramai dikunjungi wisatawan setelah videonya viral di media sosial.
Air Terjun Semuncar ini berlokasi di Dusun Sawah, Kelurahan Candisari, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Air terjun yang berada di ketinggian sekitar 1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu menarik perhatian karena pesona alaminya.
Padahal, untuk menuju ke air terjun ini, wisatawan musti mendaki gunung Merbabu.
Jalur paling mudah hanya melalui sepanjang aliran air terjun yang ada di gunung Merbabu itu.
Namun, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM), Anggit Haryoso, menegaskan bahwa akses menuju lokasi air terjun tersebut bukanlah jalur resmi pendakian Merbabu.
"Jalur pendakian legal Gunung Merbabu hanya ada lima, yaitu Selo, Suwanting, Thekelan, Wekas, dan Cuntel. Selain itu, tidak ada jalur trekking resmi,” kata Anggit.
Dia menegaskan bahwa jalur menuju Air Terjun Semuncar bukan bagian dari jalur pendakian yang diperbolehkan.
"Itu bukan jalur trekking Merbabu. Jadi memang tidak boleh. Ini bukan penutupan jalur, tapi pelarangan trekking karena jalur tersebut memang tidak resmi,” tegasnya.
Lebih jauh, Anggit menjelaskan bahwa Air Terjun Semuncar merupakan sumber air baku bagi lima desa di Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali.
Kelima desa tersebut adalah Desa Sampetan, Candisari, Ngargoloko, Ngargosari, dan Kembang.
"Kelima desa itu mendapat izin pemanfaatan air untuk memenuhi kebutuhan air baku masyarakat,” jelasnya.
Karena itulah, aktivitas wisata di sekitar air terjun berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi kualitas dan keberlanjutan pasokan air.
"Para pemanfaat air itu juga sudah menyampaikan kepada kami bahwa mereka keberatan jika Semuncar dijadikan destinasi wisata. Sebab, itu bisa mencemari sumber air,” kata Anggit.
Pihak BTNGM mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk menghormati fungsi ekologis Air Terjun Semuncar dan tidak melakukan pendakian maupun aktivitas wisata melalui jalur yang tidak legal.
(*)
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.