Jakarta -

Selebriti Tasya Kamila membagikan pengalaman sang ibu, Isverina Andriany, yang menjalani operasi bariatrik atau pemotongan lambung belum lama ini.


Tasya mengatakan operasi bariatrik itu dilakukan setelah ibunya gagal diet selama 25 tahun.


"Gagal diet selama 25 tahun berujung obesitas tingkat 3 akhirnya Mamaku jalani Operasi Bariatrik potong lambung," tulis Tasya dalam keterangan unggahannya dikutip detikcom, Rabu (1/10/2025).




Tasya bercerita, sang bunda sudah menjalani diet di tahun 2000. Kala itu ibunya berhasil menurunkan berat badan sebanyak belasan kilogram. Tetapi setelah itu, beratnya naik secara drastis.


Meski telah mencoba banyak cara, upaya penurunan berat badan ibunya tidak berhasil. Sejak 2020 hingga saat ini berat badan ibunda Tasya stagnan di antara 105-110 kilogram.






[Gambas:Instagram]





Kondisi tersebut berdampak buruk terhadap kesehatan ibunda Tasya Kamila.


"Mamaku sudah obesitas tingkat tiga dan dampaknya mamaku menderita: diabetes melitus dan komplikasinya, fatty liver, kolesterol, darah tinggi, sleep apnea (mendengkur parah), Mobilitas terganggu, lutut bermasalah, susah gerak, dan makin nggak suka olahraga," ungkapnya.






Putuskan operasi bariatrik


Ibu Tasya Kamila juga kehilangan kepercayaan diri karena penampilannya sampai tak mau difoto. Setelah berkonsultasi dengan dokter, sang ibu akhirnya memutuskan untuk operasi bariatrik pemotongan lambung.


"Dengan potong lambung, otomatis volume kemampuan makannya berkurang. Selain itu, di lambung juga ada pusat selera makan yang mana itu juga akan dibuang," ungkapnya.


Menyoal operasi bariatrik


Operasi bariatrik atau potong lambung adalah kategori operasi bedah yang bertujuan membantu penyandang obesitas menurunkan berat badan. Dokter dapat merekomendasikan operasi bariatrik jika metode penurunan berat badan lain tidak berhasil dan jika obesitas tampaknya menimbulkan risiko kesehatan yang lebih besar.


Dikutip dari Cleveland Clinic, prosedur bedah bariatrik bekerja dengan memodifikasi sistem pencernaan, biasanya lambung, dan terkadang juga usus halus, untuk mengatur jumlah kalori yang dikonsumsi dan serap. Prosedur ini juga dapat mengurangi sinyal lapar yang dikirim dari sistem pencernaan ke otak.


Sebagai catatan, operasi bariatrik tidak cocok untuk semua orang yang obesitas. Pasien perlu memenuhi pedoman medis tertentu agar memenuhi syarat untuk operasi penurunan berat badan. Pasien juga harus bersedia melakukan perubahan permanen untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat.




















Contact to : xlf550402@gmail.com


Privacy Agreement

Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.