SERAMBINEWS.COM - Selama 16 hingga 26 Desember 2025, Relawan Gesit Banda Aceh bersama Kita Bisa dan Salam Setara menjalankan misi kemanusiaan selama sepuluh hari di berbagai wilayah terdampak banjir dan longsor di Aceh.
Dalam kurun waktu tersebut, para relawan menyusuri wilayah perkotaan hingga desa-desa terpencil di bawah kaki pegunungan, membawa bantuan sekaligus harapan bagi warga yang terdampak bencana.
Perjalanan relawan menjangkau sejumlah gampong di Kabupaten Pidie, Pidie Jaya, hingga Kabupaten Bireuen, di antaranya Gampong Lhok Sandeng, Lhok Puuk, Tiba Masjid, Blang Pandak, Meunasah Lhok, Blang Cut, Blang, Meunasah Kubu, dan Teupin Raya.
Di beberapa lokasi, akses menuju desa masih terbatas akibat jalan yang rusak dan tertutup material longsor, membuat proses penyaluran bantuan harus dilakukan dengan upaya ekstra.
Di setiap titik, relawan hadir dengan berbagai bentuk bantuan darurat, mulai dari penyaluran logistik, penyediaan air bersih, pemberdayaan dapur umum, pendirian tenda pengungsian, hingga pembukaan jalur agar aktivitas warga perlahan kembali berjalan.
Namun, di balik seluruh upaya tersebut, perhatian terbesar tim justru tertuju pada anak-anak—kelompok paling rentan yang terdampak bukan hanya secara fisik, tetapi juga secara psikologis.
Melalui kegiatan trauma healing dan pendampingan psikososial, relawan berusaha mengembalikan rasa aman bagi anak-anak yang hari-harinya terhenti oleh banjir.
Tim yang terdiri dari Jamalul, Alfaizin, Dian Riski, Rayyan Salsabila Ramadhani, dan Teuku Said Hidayatullah mendampingi anak-anak di tenda-tenda pengungsian dan meunasah.
Hingga akhir misi, sedikitnya 1.000 anak tercatat mengikuti kegiatan tersebut di berbagai lokasi.
Anak-anak duduk melingkar, Di tengah keterbatasan, mereka kembali menemukan ruang untuk menjadi layaknya anak-anak di hari hari sebelumnya.
Relawan mengajak mereka belajar bersama, bermain, dan berbagi cerita, suasana tampak sangat bersahabat dan menggembirakan.
Walau sesekali haru dan sedih ikut terpancarkan. Kemudian tim juga membagi paket hadiah sederhana berupa makanan ringan hingga perlengkapan tulis—hadiah kecil yang mewujudkan lengkum senyum di wajah anak-anak disana.
Salah satu relawan, Jamalul, menegaskan bahwa pendampingan psikososial merupakan bagian penting dari proses pemulihan pascabencana.
“Pada kondisi seperti sekarang ini, bantuan sandang dan pangan memang penting. Namun ada hal lain yang tidak kalah penting dan tidak boleh dilupakan, yakni sentuhan dan rangkulan kepada anak-anak. Itu adalah bahasa paling purba untuk mengatakan bahwa mereka tidak sendirian. Kepedulian terhadap mereka sejatinya adalah kepedulian terhadap masa depan,” ujarnya.
Bagi para orang tua, kehadiran relawan membawa ketenangan tersendiri. Fitriah, salah satu warga di lokasi pengungsian, mengaku anak-anaknya kembali menunjukkan keceriaan setelah mengikuti kegiatan bersama relawan.
“Anak-anak sangat merindukan sekolah, tetapi banjir membuat mereka belum bisa kembali. Ketika relawan datang dan mengajak mereka belajar dan bermain, anak-anak terlihat lebih tenang dan bahagia,” katanya.
Di sejumlah titik, misi ini juga diperkuat melalui kolaborasi dengan Tim Safari Subuh Pidie serta Relawan Masjid Agung Al-Falah Sigli, memperluas jangkauan bantuan dan mempererat solidaritas antarrelawan dan masyarakat.
Misi kemanusiaan ini menegaskan bahwa bencana tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga luka batin yang membutuhkan perhatian serius.
Melalui kehadiran yang konsisten selama sepuluh hari, Relawan Gesit Banda Aceh bersama para mitra berupaya memastikan bahwa warga terdampak, khususnya anak-anak, tidak menghadapi masa sulit ini sendirian.
Para relawan pun menitipkan pesan kepada publik untuk terus menumbuhkan kepedulian dan kebermanfaatan, terutama di tengah kondisi yang penuh keterbatasan.
Mereka meyakini bahwa senyum yang ditebar dan tawa yang dibagikan, sekecil apa pun, dapat menjadi dorongan kekuatan bagi mereka yang sedang berjuang bangkit—sebuah pengingat bahwa harapan selalu bisa tumbuh dari tangan-tangan yang saling menguatkan.(*)
Contact to : xlf550402@gmail.com
Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.