Laporan Reporter Tribun Jogja  Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Lelah Ilyas Fahmi Fathurahman (21) terbayar tuntas, dengan tercatat sebagai wisudawan termuda jenjang sarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) periode Desember 2025.

Ilyas menyelesaikan kuliahnya dalam waktu 3 tahun 3 bulan, dengan Indeks Prestasi Kumulatif 3,85.

Proses perkuliahan mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) S1 Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK) itu tidak mudah. 

Ia harus mengatur waktu dan tenaganya karena bekerja paruh waktu sebagai barista sejak tahun pertama kuliah.

Kesehariannya diwarnai dengan kuliah praktik lapangan pada pagi hari, bekerja hingga malam, serta menjalani bimbingan skripsi setelah kelelahan sepulang shift malam. 

“Tidak jarang, saya harus menghadapi momen bimbingan skripsi di pagi hari dengan mata yang masih mengantuk setelah pulang shift malam, lalu bergegas menuju kolam renang atau lapangan basket untuk menjadi pelatih pengganti,” katanya.

Tidak ingin membebani orangtua menjadi motivasi utamanya menyelesaikan studi sarjana lebih cepat. Ayahnya bekerja sebagai sopir pribadi, sementara ibunya berjualan nasi kuning dan sayur matang di pasar. 

Pria kelahiran 12 Februari 2004 ini masuk UNY lewat jalur SNMPTN. Ilyas memilih jalur akselerasi mandiri dengan memanfaatkan Semester Antara, serta mengikuti program Kampus Mengajar sebagai upaya mempercepat masa studi.

Keputusan ini membuatnya kerap menjadi mahasiswa termuda di kelas, serta banyak berinteraksi dengan rekan-rekan yang lebih senior.

“Namun situasi ini justru membentuk karakter saya menjadi pribadi yang lebih dewasa, tangguh, dan kompetitif," ujar alumni SMAN 4 Purworejo itu.

Tentu tidak mudah bagi Ilyas menjalani proses perkuliahan. Saat memasuki semester IV, ia harus menjalankan tugas Kampus Mengajar di SDN Srunen, Cangkringan, dilanjutkan perkuliahan di siang hari, kemudian bekerja sebagai barista hingga malam.

Sedangkan akhir pekan, Ilyas juga kerap dipercaya menjadi pelatih pengganti cabang olahraga basket dan renang. Tentu menuntut ketahanan fisik dan mental yang tinggi.

Meski demikian, Ilyas tetap mampu menorehkan prestasi. Ia berhasil meraih Juara 3 Pekan Olahraga Kabupaten (PORKAB) cabang olahraga basket. 

Baginya, prestasi bukan semata soal medali, melainkan kemampuan menjaga konsistensi dan semangat berprestasi di tengah tuntutan akademik dan pekerjaan. 

Lingkungan FIKK UNY yang suportif turut berperan dalam mendukung perjalanan akademiknya. Sementara pengalaman bekerja di dua kedai kopi selama masa kuliah memberikan perspektif berharga bahwa kecerdasan lapangan, kedisiplinan, dan manajemen emosi sama pentingnya dengan kecerdasan akademis. 

Menurut dia, latar belakang ekonomi bukan batasan untuk berprestasi. 

“Jangan takut bekerja sambil kuliah. Memang melelahkan, tetapi ketahanan mental yang terbentuk akan menjadi modal paling berharga di masa depan,” imbuhnya. (maw)

Contact to : xlf550402@gmail.com


Privacy Agreement

Copyright © boyuanhulian 2020 - 2023. All Right Reserved.