GridHEALTH.id - Pembesaran prostat merupakan kondisi yang cukup umum dialami oleh pria berusia lanjut.

Belum lama ini, Raja Charles III dilaporkan masuk rumah sakit setelah didiagnosis mengalami penyakit ini.

Pihak Istana Buckingham mengatakan, Raja Charles III tak ragu untuk memberikan detail diagnosis penyakitnya, karena ia berharap pria yang mengalami gejala untuk segera memeriksakan diri.

Lantas, apa gejala pembesaran prostat yang harus diwaspadai?

Tanda-tanda Alami Pembesaran Prostat

Sebelumnya, ketahui terlebih dahulu mengenai kondisi ini. Prostat merupakan sebuah kelenjar, bagian dari sistem reproduksi pria.

Kelenjar ini mengelilingi uretra di leher kandung kemih, area pertemuan uretra dengan kandung kemih.

Prostat mempunya dua atau lebih bagian, yang dikelilingi oleh lapisan luar jaringan, dan terletak di depan rektum, tepat di bawah kandung kemih.

Dokter spesialis urologi dr. Hilman Hardiansyah, Sp.U, menjelaskan pembesaran prostat jinak merupakan pembesaran organ prostat akibat bertambahnya sel-sel.

Penyakit ini bersifat jinak, bukan merupakan kondisi yang ganas seperti kanker.

Ia menjelaskan, seorang pria yang terkena benign prostatic hyperplasia (BPH) atau pembesaran prostat, mungkin akan mengalami beberapa gejala.

"Gejala yang sering didapati adalah buang air kecil jadi harus mengedan, pancaran melemah, buang air kecil tidak lampias, atau sama sekali tidak bisa buang air kecil," jelasnya kepada GridHEALTH).

Selain itu, gejala pembesaran prostat yang kerap terjadi yakni kesulitan menahan buang air kecil dan sering terbangun pada malam hari untuk BAK.

Gejala tersebut terjadi karena saat prostat membesar, kelenjar akan menekan dan menjepit uretra. Dinding kandung kemih menjadi tebal.

Akhirnya, kandung kemih melemah dan kehilangan kemampuan untuk mengosongkan sepenuhnya, hingga tertinggal sejumlah urine di kandung kemih.

Mengobati Pembesaran Prostat

Apabila mengalami gejala-gejala tersebut, lakukan pemeriksaan untuk tahu ada risiko penyakit ini atau tidak.

Diagnosis pembesaran prostat dilakukan dengan melihat riwayat kesehatan pribadi dan keluarga, pemeriksaan fisik, dan tes medis.

Apabila terdeteksi mengalami masalah kesehatan ini, maka seorang pria akan menjalani pengobatan. Tatalaksana BPH terdiri dari modifikasi gaya hidup, pengobatan, dan pembedahan.

"Bila masih belum parah, maka BPH dapat diterapi dengan memodifikasi gaya hidup hingga minum obat rutin," kata dokter Hilman.

Akan tetapi bila kondisinya sudah lebih lanjut atau pengobatan dengan konsumsi obat tak menunjukkan hasil, maka pembedahan dapat dilakukan.

"Contoh tindakan awal yang dapat dikerjakan untuk BPH antara lain pemasangan selang kencing (katerisasi urine transuretra)," ujarnya.

Ia melanjutkan, "(Perawatan dengan)pengerokkan prostat dari saluran kencing (Transurethral Resection of Prostate, TURP), hingga tindakan dengan teknologi mutakhir seperti pengerokan prostat dengan laser."

Nah, itulah beberapa gejala pembesaran prostat yang harus diwaspadai oleh pria dan tatalakasana perawatan yang biasa dilakukan untuk mengatasinya.

Baca Lebih Lanjut
Sederet Penyebab Gagal Ginjal di Usia Muda yang Perlu Diwaspadai
Detik
Solusi Alternatif Non-Prescription untuk Atasi Gejala Eksim dan Psoriasis
Poetri Hanzani
Tanda Jantung Bermasalah yang Bisa Muncul di Kaki, Usia Muda Wajib Waspada
Detik
7 Tanda Kerusakan Ginjal yang Bisa Dilihat dari Kaki, Termasuk Bentuk dan Warnanya
Detik
Pria Usia 30-an Kena Gagal Ginjal dan Gagal Jantung, Apa Pemicunya?
Detik
10 Cara Alami Meningkatkan Kesuburan Pria dan Wanita
Konten Grid
Pria Ini Kaget Temukan Ruang Jenazah di Apartemennya yang Jadi Dapur Umum
Detik
Muslim Perlu Tahu! 61 Nama Menu Babi di Dunia Kuliner
Detik
Tanda Ginjal Bermasalah yang Bisa Dirasakan di Perut dan Dada, Jangan Diabaikan!
Detik
Ketahui Strategi Dapat Uang ke Dompet Digital, Bisa Dapat Rp350.000 Saldo DANA Gratis Hari Ini 2 Mei 2025
Dwi Oktaviani