TIMESINDONESIA, FLORESDanau Kelimutu di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), terkenal dengan fenomena alam uniknya—tiga danau kawah yang memiliki warna berbeda.



Ketiganya dikenal sebagai Tiwu Ata Polo, Tiwu Ko’o Fai Nuwamuri, dan Tiwu Ata Bupu. Fenomena ini menambah daya tarik Gunung Kelimutu yang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di NTT.


Pemerhati budaya Flores, Mustafa Chaidir, menyebut perubahan warna danau ini tidak hanya menarik secara ilmiah, tetapi juga diyakini memiliki makna spiritual oleh masyarakat setempat.



“Warga percaya bahwa perubahan warna danau menjadi pertanda akan datangnya bencana. Misalnya, sebelum gempa besar melanda Flores tahun 1992, danau Kelimutu sempat berubah warna,” ujar Mustafa saat dihubungi, Minggu (18/5/2025).



Secara ilmiah, lanjut Mustafa, perubahan warna Danau Kelimutu dipengaruhi oleh aktivitas vulkanik di bawah permukaan bumi. Gas-gas dari dalam bumi yang naik ke permukaan kemudian bereaksi dengan air dan mineral di danau, menghasilkan warna yang berbeda-beda.



“Gas yang muncul dari aktivitas magmatik bercampur dengan air danau, memicu reaksi kimia yang mengubah warnanya,” jelasnya.



Mustafa menjelaskan lebih jauh karakteristik masing-masing danau. Tiwu Ko’o Fai Nuwamuri, misalnya, sering dijadikan parameter aktivitas vulkanik karena warnanya yang berubah-ubah, dari hijau menjadi putih. Perubahan ini menandakan adanya aktivitas vulkanik meski tidak selalu menunjukkan pola tetap.



Sementara itu, Tiwu Ata Mbupu merupakan danau sulfat-asam yang lebih aktif secara vulkanik pada era 1970-an dibandingkan sekarang. Adapun Tiwu Ata Polo dikategorikan sebagai danau asam-garam dengan aktivitas vulkanik menengah.



“Penelitian geokimia yang dilakukan para ilmuwan menemukan bahwa masing-masing danau memiliki kandungan kimia yang berbeda, yang menyebabkan warna airnya tidak sama,” ungkap Mustafa.



Meski ilmu pengetahuan telah menjelaskan fenomena tersebut, kepercayaan masyarakat sekitar tetap kuat. Mereka biasanya menggelar ritual dan memberi sesajen bagi arwah leluhur di sekitar danau, sebagai bentuk doa agar dijauhkan dari bencana.



Gunung Kelimutu sendiri merupakan bagian dari Taman Nasional Kelimutu yang memiliki luas 5.365,5 hektare. Kawasan ini menjadi rumah bagi beragam flora dan fauna endemik. Letaknya yang berada di ketinggian menyuguhkan panorama menakjubkan dan menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.



“Keindahan tiga danau berwarna di puncak gunung, ditambah kekayaan hayati yang ada di sekitarnya, menjadikan Gunung Kelimutu destinasi favorit wisatawan dari berbagai belahan dunia,” kata Mustafa. (*)



 


Baca Lebih Lanjut
7 Fakta Danau Gunung Tujuh di Jambi, Kaldera Berair Jernih dan Tenang
Detik
12 Geopark Indonesia yang Diakui UNESCO di 2025
Detik
Alumnus UNAIR Raih Tiga Gelar Bergengsi di Ajang Puteri Indonesia
Timesindonesia
Bethesda Heritage Fun Run 2025, Ribuan Peserta Lari Sambil Napak Tilas Sejarah Yogyakarta
Timesindonesia
Insiden Pelemparan Batu, Pelatih Persik: yang Penting Tiga Poin
Timesindonesia
Pengajar UM dan Unesa Kembangkan Kelas Inovatif BIPA Lewat Cerita Rakyat
Timesindonesia
Spesial Hari Buku, Inilah 6 Perpustakaan Unik di Indonesia
Timesindonesia
Menpar Widiyanti Terpikat Desa di Sleman yang Sukses Hidupkan Budaya Lewat Wisata
Detik
Menyibak Pesona Puncak Bukit Pundak, Cocok Buat Pendaki Pemula
Timesindonesia
Makna Tradisi Pelepasan Lampion saat Hari Raya Waisak, Digelar di Candi Borobudur
Ines Noviadzani