TRIBUNBATAM.id - Di sekitar masjid Husnul Khotimah Jalan Veteran Kelurahan Roban, Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang, Kalimantan Barat, polisi akhirnya mengungkap misteri kematian Rafa Fauzan, bayi berusia 1 tahun 11 bulan.
Rafa Fauzan sempat dinyatakan menghilang selama empat hari tiga malam sejak Selasa, 10 Juni 2025 siang, sebelum ditemukan meninggal
Seorang pria bernama Uray Abadi alias AB, warga RT 14 RW 05 Sekip Lama, Kecamatan Singkawang Tengah, Kota Singkawang adalah sang penculiknya.
Uray diketahui menculik korban pada Selasa 10 Juni 2025 sekitar pukul 11.45 hingga pukul 12.00 WIB.
Detik-detik Penculikan Korban
Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu mengungkap detik-detik tersangka Uray menculik Rafa.
Peristiwa penculikan terjadi pada Selasa 10 Juni 2025 sekitar pukul 11.45 hingga pukul 12.00 WIB.
Saat itu korban keluar dari rumah pengasuhnya.
Uray yang melihat hal tersebut, langsung membekap dan membawa korban ke rumahnya yang berada tak jauh dari lokasi.
Setibanya di rumah, bayi masih dalam keadaan hidup.
Namun, pelaku memasukkannya ke dalam karung plastik dan meletakkannya di dalam keranjang sepedanya.
Tersangka kemudian membawa karung berisi bayi tersebut ke komplek pemakaman di sekitar Jalan Veteran.
“Karung itu sempat diletakkan di teras masjid dekat pemakaman. Namun malam harinya, karung itu diambil lagi dan dibawa berputar-putar menggunakan sepeda, hingga akhirnya dilemparkan ke semak-semak di kawasan Jalan Man Model,” kata AKP Deddi Sitepu saat diwawancarai pada Minggu 15 Juni 2025.
Menurut pengakuan tersangka, saat karung dibuang di Jalan yang sekitaran Man Model, kondisi bayi sudah tidak bernyawa dan mulai membusuk.
Tersangka mengaku sempat kembali ke lokasi untuk memastikan kondisi korban sebelum membuangnya secara permanen ke sekitar masjid.
Polisi juga memastikan pengasuh maupun keluarga korban tidak terlibat dalam kejadian ini.
“Dari hasil pemeriksaan mendalam dan pengecekan barang bukti, kami pastikan pelaku tunggal adalah AB. Tidak ada keterlibatan pihak lain,” tegasnya.
Ia mengungkap motif Uray menculik korban hingga tewas dipicu rasa sakit hati terhadap pengasuh Rafa Fauzan.
“Menurut pengakuan AB, ada ucapan dari pengasuh yang menyinggung perasaannya. Dia beranggapan bahwa jika anak ini hilang, maka pengasuh akan disalahkan oleh orang tua korban,” jelasnya.
Saat ini, penyidik masih mendalami keterangan tersangka, mengingat adanya beberapa perubahan dalam pengakuan yang disampaikan.
Polisi juga tengah mengumpulkan bukti tambahan dari lokasi-lokasi yang disebutkan tersangka untuk memperkuat berkas perkara.
Namun, Uray saat dibawa ke Mapolres Singkawang, sempat memberi pernyataan nyeleneh atau aneh saat ditanya soal motif.
Ia mengaku ingin sedekah ke masjid.
Pengakuan itu turut membuat bingung personel Polres Singkawang.
"Bukan saya mau bunuh, maksud saya tu sedekahkan ke masjid, tapi waktu itu masih hidup," ungkap AB dalam video yang beredar seperti dilihat TribunPontianak.co.id, Minggu 15 Juni 2025 dini hari.
Poin Penting Hilangnya Rafa Hingga Kasus Terungkap
7 Poin Pengakuan Pelaku