BANGKAPOS.COM - Sosok Martua Sitorus, pendiri Wilmar Group yang disorot setelah sejumlah perusaaan anak usaha Wilmar mengembalikan Rp11,8 Triiliun ke negara.

Ada lima lima anak usaha Wilmar Group resmi menjadi terdakwa dalam kasus korupsi CPO.

Direktur Penuntutan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirtut Jampidsus), Sutikno, menjelaskan bahwa angka tersebut merupakan hasil perhitungan kerugian negara oleh BPKP dan ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM). 

“Kerugian itu terdiri dari kerugian keuangan negara, illegal gain, dan kerugian perekonomian negara. Totalnya mencapai Rp 11.880.351.802.619,” kata Sutikno, dikutip dari pemberitaan Kompas.com.

Kelima entitas Wilmar yang menjadi terdakwa adalah:

PT Multimas Nabati Asahan 

PT Multinabati Sulawesi 

PT Sinar Alam Permai 

PT Wilmar Bioenergi Indonesia 

PT Wilmar Nabati Indonesia

Terlepas dari itu, siapa Martua Sitorus dan berapa kekayaannya?

Profil Martua Sitorus

Melansir dari Wikipedia, Martua Sitorus merupakan seorang pengusaha Indonesia, ia bersama dengan Kuok Khoon Hong mendirikan perusahaan Wilmar Internasional yang bergerak di bidang perkebunan dan pengolah minyak sawit mentah (CPO) serta produsen gula.

Di tahun 2013, majalah Forbes menempatkan Martua Sitorus sebagai orang terkaya no. 15 di Indonesia.

Wilmar juga bekerja sama dengan perusahaan AS, Kellogg untuk menjual makanan di China dan mengakuisisi perusahaan tambang batu bara di Australia yakni Whitehaven Coal Ltd.

Awalnya Martua Sitorus yang dilahirkan di Pematangsiantar, Sumatera Utara ini, berdagang udang waktu masih muda.

Wilmar mendirikan perkebunan kelapa sawit pertamanya di Sumatera Barat seluas 7.000 hektar melalui PT Agra Masang Perkasa (AMP). 

Ekspansi kilang dan akuisisi pabrik terus dilakukan di berbagai daerah seperti Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Selatan.

Pada awal 2000-an, Wilmar mulai memasarkan minyak goreng merek sendiri, seperti Sania. Pada 2005, mereka mengakuisisi PT Cahaya Kalbar Tbk, produsen lemak dan minyak khusus untuk industri makanan. 

Lalu, pada 2006, Wilmar Trading Pte Ltd berganti nama menjadi Wilmar International Limited dan melantai kembali di Bursa Singapura.

Saat ini, Wilmar Group menjadi salah satu pemain utama dalam industri kelapa sawit global. Hingga 31 Desember 2020, total lahan tanam yang dimiliki mencapai 232.053 hektar, dengan 65 persen berada di Indonesia. 

Lokasi perkebunan mencakup Sumatera, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Sisanya tersebar di Malaysia, Uganda, dan Afrika Barat. 

“Di Indonesia, perkebunan kami berlokasi di Sumatera, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah (wilayah selatan), sedangkan di Malaysia berada di Sabah dan Sarawak,” tulis Wilmar dalam laporan resminya yang dikutip Rabu (18/6/2025). 

Wilmar juga mengelola lebih dari 35.000 hektar lahan di bawah skema petani kecil serta bekerja sama dengan mitra petani di Afrika dan Indonesia.

Selain memproduksi minyak sawit mentah, Wilmar adalah produsen minyak nabati kemasan terbesar di dunia.

Di Indonesia, produk seperti Sania, Fortune, Siip, dan Sovia adalah merek-merek minyak goreng yang berasal dari Wilmar.

Tak hanya itu, Wilmar juga memiliki lini bisnis pangan lain, seperti beras, tepung, mie, hingga bumbu masak.

Bahkan di sektor pupuk, Wilmar termasuk salah satu pemain terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi 1,2 juta metrik ton per tahun.

“Bisnis pupuk diarahkan ke sektor kelapa sawit, sejalan dengan salah satu bisnis inti Wilmar,” ungkap perusahaan

Kekayaan Martua Sitorus

Kekayaan Martua Sitorus mencapai  Rp58,3 triliun (kurs Rp16.200 per USD).

Ia ada di nomor 18 dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia (Forbes 2024)

Martua Sitorus memang sudah bak jadi langganan masuk daftar orang terkaya versi Forbes.

Selain bisnis di atas, Martua Sitorus juga disebut-sebut memiliki bisnis perkebunan bersama saudaranya di bawah bendera Gama Corp. 

Bekerjasama dengan Grup Ciputra, Gama Land membangun proyek di Jakarta yang akan memiliki 15 tower apartemen dan kompleks perbelanjaan.

Saudara-saudaranya juga memiliki investasi bersama di semen dan properti.

(Bangkapos.com/Tribunnews/Kompas.com)

Baca Lebih Lanjut
Lahir di Siantar, Sosok Martua Sitorus Pemilik Wilmar Group, Pernah Jadi Orang Terkaya Indonesia
Azis Husein Hasibuan
PT Wilmar Group Punya Siapa? Awalnya 5 Karyawan Modal Rp1,2 Miliar, Kini Merambah Afrika
Dedy Qurniawan
Sosok Pendiri Facebook yang Jadi Orang Terkaya di Singapura
Detik
BRI Dinobatkan Jadi Perusahaan Publik Terbesar di RI Versi Forbes Global
Detik
Hasil Survei: Crazy Rich di AS Nambah 1.000 Orang!
Detik
Mati Kaya Raya, Padahal Dulu Cuma Jualan Koran
Detik
Wilmar Buka Suara Usai Kejagung Sita Rp 11,8 T di Kasus Minyak Goreng
Detik
BRI Jadi Perusahaan Publik Terbesar di Indonesia dalam Daftar Forbes Global 2000
KumparanBISNIS
12 Emiten RI Masuk Top List Forbes 2025, Ada BRI, BCA, hingga TPIA
KumparanBISNIS
Kejagung Minta 2 Korporasi di Kasus Migor Segera Kembalikan Kerugian Negara
Detik