WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Buat yang lagi di Bekasi coba tempat kuliner baru yang estetik dan unik dengan nama Kopi Stasiun Kompas dan Kedai Bangladesh.
Lokasi kafe tersebut berada bersampingan persis di Jalan Libra No.2C Blok A. 17 Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan atau 30 meter dari rel kereta api Kompas.
Pantauan jurnalis TribunBekasi.com di lokasi, berbeda dari kafe lainnya, tempat tersebut memiliki khas pemandangan kereta api yang melintas.
Mengingat lokasi tersebut hanya berjarak lebih kurang 15 meter dari rel kereta api.
Sehingga tidak hanya sekedar menikmati beragam menu kafe, pengunjung juga dapat berfoto bahkan membuat video estetik dengan tampilan atau background kereta api melintas.
Lantas posisi duduk pengunjung yang paling dekat dengan rel kerap menjadi favorit.
Namun jika kalian tidak ingin posisi tersebut ditempati pengunjung lain, bisa terlebih dahulu melalukan reservasi dengan memberitahu petugas melalui sosial media Instagram @kopistasiunkompas atau @kedaibangladesh .
Selain itu, untuk papan nomor meja tempat duduk pengunjung pun dihias dengan sejumlah nama stasiun kereta api.
Diantaranya stasiun Jatinegara, Solo Balapan, dan Bekasi.
Lalu ornamen di sekitar kafe tersebut dihias dengan nuansa stasiun, mulai dari warna cat tembok, hingga papan lampu penunjuk arah pintu masuk.
Harganya pun terjangkau dari relatif murah, mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 25.000.
Sebagai menu rekomendasi, terdapat makanan Mie Bangladesh, Kopi KRL, dan Kopi KAI.
Perihal jam operasional mulai Senin sampai Jumat, tempat itu buka pukul 14.00 - 22.00 WIB.
Sementara untuk Sabtu dan Mimggu buka pukul 15.00 - 23.00 WIB.
Bagi pengunjung yang ingin datang berkunjung pun disarankan tidak membawa kendaraan roda empat atau mobil.
Sebab akses menuju ke lokasi nampak terlalu kecil dan hanya dapat dilintasi sepeda motor.
Diketahui, tempat tersebut memiliki tiga pendiri atau founder, yakni Sri Widiahayati (25), Fandi Agus Kuncoro (25), dan Ferani Agustin Kusumaningrum (29).
Sri mengatakan tempat yang baru dirintisnya sejak Sabtu (4/5/2024) itu dulunya hanya sekedar lahan belakang tempat tinggal orangtuanya.
Bahkan tidak terpikirkan akan dibuat kafe dengan konsep tersebut.
“Awalnya malahan mau nyari tempat untuk dibuatkan kafe, tapi akhirnya diputuskan disini karena menarik aja ada nilai pemandangan kereta api,” kata Sri, Sabtu (8/6/2024).
Selain menilai adanya pemandangan yang akan didapat pengunjung, ide tersebut disampaikan Sri karena sebelum dirinya menekuni bisnis ini, ia kerap memanfaatkan naik kereta api untuk beraktivitas bekerja.
Kemudian timbul melekat pola pikir terkait kereta api karena keseharian tersebut pada dirinya.
“Dulu saya kerja jadi marketing, terus resign dan fokus ke bisnis ini, dan dua pendiri lainnya juga sama resign,” ujarnya.
Sepasang pengunjung asal Tambun Selatan, Igo (43) dan Inong (40) menuturkan tempat tersebut bisa dijadikan rekomendasi bagi anak-anak yang menyukai kereta api.
Jadi kalau ingin melihat kereta api tidak perlu menuju pinggir rel yang mengkhawatirkan jarak, sebab bisa menyaksikan nya di kafe tersebut.
“Anak suka lihat kereta, daripada di pinggir rel bahaya, jadinya kesini aja sambil jajan juga ngemil, aman,” singkat pasutri tersebut. (m37)