TRIBUNJATENG.COM - Penyesalan selalu datang terlambat, dan inilah yang kini menghantui seorang ibu mertua setelah tragedi tragis menimpa menantu dan calon cucunya.
Hanya dalam hitungan beberapa jam, sang mertua seharusnya sudah bisa menimang cucu yang diprediksi akan lahir.
Namun, kejadian tragis terjadi, calon cucu dan ibunya dipastikan meninggal dunia.
Sang ibu dan bayi dalam kandungan bukan meninggal karena gagal dalam proses melahirkan, tetapi karena sang ibu nekat mengakhiri hidupnya dengan melompat dari gedung rumah sakit.
Kisah menyedihkan ini dialami oleh Ma Nhung Nhung (26). Menurut kabar yang beredar, Ma Nhung Nhung sering terlibat cekcok dengan Duong Hoai Le, ibu mertuanya, sejak ia hamil.
Dikutip dari eva.vn pada Selasa (25/6/2024), Ma Nhung Nhung adalah seorang mahasiswa yang kerap diremehkan oleh ibu mertuanya.
Awalnya, sang suami berinisiatif membawa ibunya untuk merawat Ma Nhung Nhung selama kehamilannya. Namun, perbedaan latar belakang dan keseharian membuat hubungan mereka sering berkonflik.
Salah satunya adalah saat Ma Nhung Nhung dipaksa mertua makan labu padahal ibu hamil itu merasa mual.
Sang suami pun menasihati ibunya dan menyalahkan Ma Nhung Nhung atas konflik yang terjadi.
Tak berhenti di situ, rupanya mertua pun sempat memaksa Ma Nhung Nhung untuk melahirkan secara normal, padahal ia ingin operasi caesar saja.
"Tahukah kamu berapa biaya operasi caesar?
Saat itu saya melahirkan Dien Trang Trang, saya berjuang untuk melahirkan secara normal," mertua Ma Nhung Nhung marah-marah.
Ma Nhung Nhung pun hanya bisa diam saat ibu mertua menganggap operasi caesar itu hanya buang-buang uang.
Di sisi lain, sang suami diam dan tak membela istrinya saat itu.
Saat diperiksa dokter, dokter mengatakan bahwa bayi Ma Nhung Nhung cukup besar dan bia berbahaya jika melahirkan secara normal.
Tapi mertua tetap bersikeras agar Ma Nhung Nhung lahiran normal, sementara sang saumi diam saja karena selalu menurut kata ibu.
Hal ini rupanya membuat Ma Nhung Nhung tertekan.
Ia berusaha keras melahirkan kanaknya di rumah sakit sampai kekelahan.
Berkali-kali ia mengatakan "Saya tidak tahan lagi, saya tidak tahan lagi."
Ia pun memohon agar suaminya tanda tangan persetujuan operasi caesar, tapi tak diberi izin oleh mertua.
Walau istri sudah setengah mati berusaha, sang suami tetap menurut pada sang ibu.
Tak disangka, ini membuat Ma Nhung Nhung mengambil keputusan untuk mengakhiri hidupnya.
Saat seorang perawat datang memeriksa kondisi Ma Nhung Nhung, ibu hamil tersebut bilang mau jalan-jalan keluar dari ruang bersalin.
Ia tiba-tiba masuk ke ruang operasi yang tak terkunci, membuka jendelanya, dan melompat dari sana.
Insiden ini membuat ibu mertua menyalahkan pihak rumah sakit.
Setelah proses penyelidikan, polisi tak menemukan kesalahan serius dari rumah sakit.
Pihak rumah sakit berjanji akan mendisiplinkan dokter dan perawat yang terlibat, serta memberi kompensasi sejumlah uang untuk keluarga Ma Nhung Nhung.
Namun bukan berarti ibu mertua Ma Nhung Nhung lepas dari hukuman.
Ibu mertua dianggap telah melanggar hukum tindak pindana kekerasan rumah tangga terhadap wanita hamil.
Tak hanya ibu mertua, sang suami juga ikut terseret pasal yang sama.
Tetapi setelah mempertimbangkan berbagai alasan, dua orang ini bebas dari tuduhan tindak pidana.
Bisa menghubungi RSJ Amino Gondohutomo Semarang telp (024) 6722565 atau RSJ Prof Dr Soerojo Magelang telp (0293) 363601.