-
Baru-baru ini, media sosial tengah dihebohkan dengan video yang memperlihatkan orang utan berukuran besar di depan rumah. Video orang utan tersebut diketahui berada di wilayah Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur (Kaltim).
Dalam video, orang utan berukuran besar itu terlihat sama tingginya dengan rumah warga. Ukurannya yang besar ini kemudian menjadi perbincangan di jagad maya.
Terkait ukuran orang utan yang besar ini, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, Ari Wibawanto, menjelaskan bahwa hal itu terjadi karena pengambilan video dari perekam.
Menurutnya, orang utan dalam video tersebut memang jantan berusia senior. Ukurannya pun tergolong besar. Namun, pengambilan sudut gambar yang sesuai, membuat orang utan terlihat lebih tinggi dan besar dari aslinya.
"Lihat angle videonya, itu kan diambil dari bawah, kemudian juga rumah itu kita tidak tahu jaraknya seperti apa. Jadi itu karena angle aja sih pengambilan videonya juga cukup bagus. Kesannya jadi besar," ucapnya dalam detikNews, dikutip Selasa (9/7/2024).
Terlepas dari ukuran sebenarnya yang masih ditelusuri pihak BKSDA, seberapa besar sih orang utan bisa tumbuh?
\nDikutip dari situs Orangutan Foundation International Australia, orang utan adalah jenis kera besar yang termasuk dalam keluarga taksonomi "Hominidae."
Secara umum, ilmuwan mengenali dua spesies orang utan yang berbeda yakni Pongo pygameus di pulau Kalimantan, dan Pongo abelii di pulau Sumatra.
Orang utan Kalimantan, Pongo pygmaeus, dibagi lagi menjadi tiga subspesies yakni P. pygmaeus morio di Kalimantan Timur dan Sabah, P. pygmeus pygmaeus di Sarawak dan Kalimantan Barat bagian barat laut, dan P. pygmaeus wurmbii di Kalimantan Tengah dan barat daya, serta di Kalimantan Barat.
Sebagai kera besar, orang utan memiliki bobot yang sangat besar hingga mencapai 300 pon atau 136 kg untuk jantan. Sementara untuk orang utan betina biasanya kurang dari itu.
Berdasarkan tingginya, orang utan jantan juga lebih tinggi dibandingkan dengan betina. Jantan dewasa biasanya berukuran dua kali lipat betina dan dapat mencapai tinggi 1,3 meter di alam liar, menurut keterangan yang dikutip dari Britannica.
Kepala BKSDA Kaltim menjelaskan bahwa orang utan yang ada di Kalimantan masih terlihat wajar jika memasuki permukiman warga atau jalan raya. Hal ini karena orang utan tersebut merupakan jantan dan tidak memiliki wilayah teritori.
"Ya memang tingkah lakunya pasti mereka mencari betina atau mencari makan di tempat, jadi tidak ada teritori. Mereka pasti akan berkeliling mencari sesuatu hal seperti lelaki petualang, seperti itu karena dia ini senior sekali," jelas Ari.
Secara umum, orang utan menghabiskan lebih dari 95% waktunya di pepohonan. Ini artinya mereka akan mencari pepohonan dan apabila di habitatnya telah rusak atau musnah, maka ia akan pergi ke tempat lain.
Maka dari itu, tak heran jika akhirnya, orang utan masuk ke wilayah pepohonan yang ada di lingkungan warga sekitar hutan.