Bagi masyarakat, kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat sehingga dapat memahami dan membandingkan SBDK antar bank dan pada akhirnya akan menciptakan mekanisme pasar yang baik
Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan rancangan peraturan OJK (RPOJK) transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) bagi bank umum konvensional (BUK) sedang dalam tahap akhir harmonisasi di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.

"Diharapkan dalam waktu dekat dapat diterbitkan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae di Jakarta, Selasa.

SBDK merupakan suku bunga terendah yang mencerminkan kewajaran biaya yang dikeluarkan oleh bank termasuk ekspektasi keuntungan yang akan diperoleh.

Komponen SBDK terdiri dari Harga Pokok Dana Kredit (HPDK) yang timbul dari kegiatan penghimpunan dana, biaya overhead, dan marjin keuntungan bank.

Net Interest Margin (NIM) perbankan per Mei 2024 sebesar 4,56 persen, di mana sebelumnya pada April 2024 tercatat dalam angka yang sama yaitu 4,56 persen.

Sementara itu, dalam pengungkapan suku bunga kredit (SBK) kepada OJK juga mencakup estimasi premi risiko yang tentunya akan disesuaikan dengan profil risiko masing-masing debitur.

Melalui kebijakan tersebut, diharapkan persaingan suku bunga antar bank akan semakin sehat, bank terpacu untuk semakin efisien agar dapat menawarkan suku bunga yang lebih kompetitif.

"Bagi masyarakat, kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat sehingga dapat memahami dan membandingkan SBDK antar bank dan pada akhirnya akan menciptakan mekanisme pasar yang baik," ujar Dian.

OJK juga akan terus melakukan pengawasan khususnya terkait tata kelola pelaporan dan perhitungan komponen pembentuk SBDK tersebut.

Undang-Undang Nomor 4 tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) telah mengamanatkan perbankan agar dapat melakukan transparansi atas penetapan suku bunga kredit. Dengan demikian, OJK menyiapkan aturan turunan melalui POJK.
 

Baca Lebih Lanjut
OJK: Ruang penurunan suku bunga kredit masih terbatas
Antaranews
OJK: Kenaikan suku bunga global tingkatkan daya tarik kredit domestik
Antaranews
OJK catat premi asuransi kredit capai Rp9,93 triliun hingga Mei 2024
Antaranews
Klaim asuransi kredit capai Rp3,9 triliun kuartal I, OJK: Masih wajar
Antaranews
OJK: Kredit konsumsi di Kalteng mendominasi capai Rp18,51 triliun
Antaranews
Rupiah turun di tengah pasar menunggu sinyal pemangkasan suku bunga AS
Antaranews
Ternyata Aturan Tarik Kredit Macet Bikin Penjualan Mobil Baru Seret
Detik
IHSG berpotensi menguat seiring optimisme pemangkasan suku bunga Fed
Antaranews
OJK: Tim Likuidasi selesai bagi dana jaminan Wanaartha tahap pertama
Antaranews
OJK: Ekonomi Bali terus membaik pacu kredit investasi tumbuh tinggi
Antaranews