TIMESINDONESIA, BALI – Helikopter PK-WSP type Bell 505 milik PT Whitesky Aviation yang jatuh di tebing Suluban Pecatu, Kuta Selatan hingga kini belum di evakuasi.
Helikopter tersebut dilaporkan mengalami kecelakaan di Suluban pada Jumat 19 Juli 2024 pukul 15.33 WITA.
Dikatakan Kabag Kerjasama Internasional Humas dan umum Dirjenhub Udara, Mokhammad Khusnu melalui keterangan pers resminya usai insiden kecelakaan helikopter.
"Helicopter membawa person on board (POB) yaitu 1 pilot dan 4 penumpang, informasi awal semua penumpang dipastikan selamat dalam kecelakaan tersebut," ungkapnya, Sabtu (20/7/2024).
Dalam keterangan persnya, disebut bahwa dugaan sementara kecelakaan helikopter tersebut diakibatkan terlilit tali layang-layang.
"Iya, diduga terlilit tali layang-layang," ucapnya.
Ia mengungkap bahwa Inspektur penerbangan dari Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV sudah mendatangi lokasi kecelakaan setelah menerima laporan kecelakaan.
"Pihak PT. Whitesky Aviation juga telah mengirimkan tim investigasi ke lokasi kejadian. Informasi terkini akan disampaikan lebih lanjut, " Katanya.
Atas dugaan penyebab kecelakaan tersebut, Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Hubud akan melakukan sosialisasi dan pengawasan yang lebih intensif terkait bahaya layangan.
"Kami akan lakukan koordinasi dengan Pj Gubernur serta Kepala Daerah di wilayah Bali, agar aktivitas layang-layang di wilayah terte tu yang biasa di lalui helikopter maupun pesawat tidak membahayakan keselamatan dan keamanan penerbangan," Katanya.
Lebih lanjut, Humas Otban IV Ngurah Rai, Wayan Kartarasa membenarkan adanya insiden tersebut dan pihaknya saat ini menunggu kedatangan KNKT sore ini.
"Rencananya KNKT akan tiba sore ini pukul 15.00 WITA dan mendatangi lokasi jatuhnya helikopter," pungkasnya.(*)