LRT Jabodebek menerapkan tarif maksimal Rp 10 ribu diatas jam 8 malam. Hal ini membuat sebagian penumpang rela menunggu agar mendapat tarif lebih murah.


Mona (28) menjadi satu diantara sejumlah penumpang yang rela menunggu penerapan tarif maksimal Rp 10 ribu. Ia rela menunggu agar dapat menghemat ongkos perjalanan.



Walau sampai di rumah lebih lama, ia tak mempermasalahkan hal itu. Sebab kata dia, dengan menunggu hingga pukul 20.00 WIB ia dapat menghemat separuh ongkos perjalanan ke kantor. Ia mengatakan baru akan turun di stasiun paling akhir yaitu Stasiun Harjamukti.



"Kalau pagi sih ya enggak bisa ngehindarin rush hour ya, jadi kena Rp 22 ribu kayaknya, pokoknya segituan. Nah kalo pulang biar lebih hemat biasanya nunggu jam 8 teng baru tap in. Lumayan lah bisa ngirit separuhnya ya walaupun jadinya sampe rumah lebih malem," kata Mona kepada detikcom, Kamis (1/8/2024).


Ia menuturkan awalnya merasa terbebani dengan adanya tarif peek hour. Seiring berjalannya waktu, ia pun menilai tarif yang ditentukan sebanding dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak LRT, misalnya seperti kereta tiba tepat waktu.




"Pas awal-awal naik iya (keberatan) karena kalau seminggu full masuk kantor bisa abis 100 ribu lebih. Tapi makin ke sini mikirnya yaudah lah, toh harga sebanding sama pelayanannya, terus kretanya on time lagi," tutur Mona.


Kendati demikian, ia pun tetap memilih LRT lantaran dapat terhindar dari macetnya ibukota. "Karena cepet ya terus juga kita enggak kejebak macet di jalan. Jadi saya tetep naik LRT walaupun mahal ya," ujar Mona.


Pengguna lainnya bernama Dinda (25) mengaku menjadikan LRT sebagai transportasi andalan. Ia baru dapat menaiki LRT usai transit di Stasiun Cawang.


"Iya sering biasanya rute Cikoko-Dukuh Atas sih. Rumah di Bogor jadi naik KRL dulu baru nyambung LRT sampe dukuh atas. 15 ribu sekali jalan (tarif LRT), jadi kalo pp pas lagi rush hour gini ya lumayan juga ya. Belum lagi nyambung krl sampe bogor," kata Dinda.



Dia tak mau ambil pusing dengan tarif peek hour LRT. Sebab, ia menilai LRT telah memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang.


"Engga sih ya karena kan keretanya juga cepet dan on time, ya sebanding lah sama tarifnya. Pilih naik LRT karena cepet dan on time, terus yang kedua adem sih ya keretanya, ac-nya kerasa banget selama perjalanan," tutur Dinda.


Dia menambahkan biasanya sengaja tiba di stasiun mendekati jam 8 malam agar bisa dapat tarif lebih murah. "Aku biasanya dateng mepet-mepet ya (jam 8) biar tarif bisa lebih murah, biasanya setengah 8 jalan ke sini, lumayan kan ya jalan kaki santai dari kantor," tambahnya.



Baca Lebih Lanjut
Tarif LRT Jabodebek di Atas Jam 8 Malam Rp 10 Ribu, Penumpang Rela Nunggu
Detik
Perjalanan LRT Jabodebek Mau Ditambah, Ini Bocorannya
Detik
LRT Jabodebek kenalkan transportasi massal kepada anak lewat Edutrain
Antaranews
Makin Banyak Orang Naik LRT Jabodebek, Penumpangnya Sudah Sebanyak Ini
Detik
Teten Pilih Naik LRT Jabodebek ke Smesco Dibandingkan Mobil Dinas, Kenapa?
Detik
Lewat Edutrain, Anak-anak Antusias Mengenal LRT Jabodebek
Sindonews
LRT Jabodebek Kenalkan Anak-anak Terkait Transportasi Massal Melalui Edutrain
Seno Tri Sulistiyono
Jumlah penumpang LRT Jakarta pada Juni naik 6,38 persen
Antaranews
Terlalu Bucin, Suami Ogah Ngekos Rela Tempuh 320 Km dari Rumah ke Kantor Demi Ketemu Istri
Arie Noer Rachmawati
5 Hotel Murah Terdekat dari Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, Tarif Mulai Rp 100 Ribuan
Cahyanti Nawangsari