TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Proses pengiriman babi tahap dua dari Bali ke Sulawesi Utara dimulai.
Informasi yang dihimpun tribunmanado.co.id, sebanyak 823 ekor babi tengah dalam pengiriman dari Bali ke Sulut.
Impor babi dari Bali merupakan upaya Pemprov Sulut untuk mengatasi krisis daging babi pasca virus ASF.
Sebelumnya, sebanyak 750 ekor babi didatangkan ke Sulut pada Juli 2024.
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, janji tuntas mengatasi krisis babi di Sulawesi Utara (Sulut).
Menurut Olly Dondokambey, pekan depan akan tiba lagi daging babi potong.
"Pekan depan bakal tiba lagi," katanya Senin (5/8/2024).
Daging babi potong akan terus didatangkan sepanjang induk babi belum beranak.
Cara ini ditempuh untuk menuntaskan permasalahan kenaikan harga daging babi di Sulut.
"Kita datangkan terus sampai induk babi sudah beranak," katanya.
Upaya ini juga mengantisipasi kebutuhan daging babi yang tinggi di Sulut pada Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Sebelumnya, virus African Swine Fever (ASF) memicu krisis daging babi di Sulut.
Para peternak dilanda trauma hingga stok daging babi berkurang.
Ini menyebabkan harga daging babi menyentuh angka Rp 150 ribu per kilogram.
Pemprov Sulut kemudian mendatangkan babi indukan dan potong dari Bali untuk mengatasi permasalahan ini.
Upaya ini cukup berhasil menekan harga daging babi meski belum tuntas sepenuhnya.(*)