GridHEALTH.id – Makanan pedasmemang menggugah selera.
Namun bagi beberapa orang, makanan jenis ini dapat memicu naiknya asam lambung atau dikenal juga dengan istilah gastroesophageal reflux disease (GERD).
Asam lambung naik ini bisa menyebabkan sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa pahit di mulut, dan gangguan pencernaan lainnya.
Lantas, adakah cara untuk mengatasinya? Tenang saja, asam lambung yang naik karena makanan pedas bisa ditangani.
Berikut ini panduan langkah-langkahnya.
Hindari minuman berkafein, berkarbonasi, atau beralkohol, karena dapat memperburuk gejala asam lambung.
- Pisang: Buah ini memiliki sifat antasida alami yang membantu meredakan asam lambung.
- Yoghurt: Yoghurt mengandung probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan dan dapat membantu menenangkan lambung.
- Oatmeal: Oatmeal rendah lemak dan tinggi serat, sehingga baik untuk menenangkan lambung.
Jika perlu berbaring, usahakan untuk mengangkat kepala dan dada dengan bantal ekstra untuk mencegah naiknya asam lambung.
Pastikan permen karet yang Anda pilih tidak mengandung mint, karena mint dapat memperburuk gejala asam lambung.
Minum teh jahe hangat dapat membantu mengurangi gejala asam lambung naik.
Anda bisa membuat teh jahe dengan merebus beberapa potong jahe segar dalam air selama beberapa menit, lalu saring dan tambahkan sedikit madu jika suka.
- Baking soda: Larutkan setengah sendok teh baking soda dalam segelas air dan minum perlahan untuk membantu menetralkan asam lambung.
- Cuka sari apel: Campurkan satu hingga dua sendok teh cuka sari apel organik ke dalam segelas air dan minum sebelum makan untuk membantu pencernaan.
- Makanan berlemak dan gorengan
- Tomat dan produk berbasis tomat
- Bawang putih dan bawang bombai
- Cokelat
- Kopi dan teh berkafein
Mengatasi asam lambung naik akibat makan pedas membutuhkan kombinasi dari perubahan pola makan, gaya hidup, dan beberapa pengobatan alami.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat meredakan gejala asam lambung naik dan tetap menikmati makanan pedas favorit Anda dengan lebih aman.
Jika gejala berlanjut atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.