Jakarta (ANTARA) - Bintang gulat WWE yang kini menjadi aktor, John Cena, mengungkapkan kesukaannya pada rap dalam acara siniar yang dipandu oleh Shannon Sharpe, analis olahraga dan mantan pemain liga sepakbola Amerika.
Sebagaimana dikutip oleh pada Rabu (28/8) waktu setempat, Cena dalam siniar itu menceritakan masa mudanya di kota kecil West Newbury, Massachusetts, yang mayoritas penduduknya berkulit putih.
"Saya adalah salah satu dari lima anak laki-laki, dan saya sangat gelisah dengan cara rumah tangga dijalankan. Saya seorang pemberontak. Musik itu menemukan saya di waktu yang tepat," kata Cena.
Dia kemudian berbicara tentang lagu pembuka ikoniknya "The Time is Now" dan satu-satunya album rapnya, , mengatakan bahwa dia memutuskan untuk membuat musik rap sendiri karena dia tidak bisa merasakan "stok musik rap" yang ditawarkan oleh perusahaan.
"Saat itu, WWE adalah perusahaan . Mereka tidak memiliki kedalaman bidang untuk hip-hop, dan saya mendengarkan musik saya sendiri dan berkata, 'Saya bisa melakukan yang lebih baik dari ini'," katanya.
"Saya menelepon seorang teman yang mengenal seorang teman yang memiliki studio. Kami mendapatkan beberapa ketukan dan membuat album. Dan selesailah sudah," katanya.
Album debut Cena yang dirilis tahun 2005 menempati No. 15 di tangga lagu Billboard 200.
Cena menyebutkan tiga teratas atlet-rapper dalam daftarnya, sebelumnya Shaq, Kobe, dan Master P serta kemudian Rakim, Jay-Z, Nas, dan Eminem.
"Setiap orang punya bias dan saya tahu daftar itu jelas akan memicu kerusuhan. Kita semua punya bias. Kita semua punya favorit. Itulah yang membuat musik istimewa. Itulah yang membuat kreativitas," katanya.
"Saya dibesarkan di Pantai Timur. Saya suka permainan kata, saya suka puisi, itulah yang menjadi dasar karakter saya. Jadi saya pikir semua itu sangat pintar," ia menambahkan.