Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Coinfest Asia 2024, festival Web3 terbesar di Asia, sukses menarik sekitar enam ribu peserta dari berbagai negara dan menghadirkan lebih dari 150 pembicara ternama di industri Web3.
Acara yang digelar pada 22-23 Agustus 2024 di Nuanu City, Tabanan, Bali itu dihadiri tokoh-tokoh seperti Justin Sun (pendiri TRON), Mo Shaikh (CEO Aptos), Yat Siu (co-founder Animoca Brands), dan Alexander Svanevik (CEO Nansen).
Festival ini menjadi tempat pertemuan bagi industri dan retail, yang memungkinkan para peserta untuk memperluas jaringan, menemukan proyek Web3 berkualitas, dan meningkatkan adopsi teknologi ini di kawasan Asia yang semakin ramah terhadap kripto.
Dunia blockchain di Indonesia kini tidak hanya berfungsi sebagai platform teknologi yang inovatif, tetapi juga sebagai alat diplomasi yang efektif untuk berinteraksi dengan negara-negara lain.
Dengan memperkenalkan keunggulan penerapan teknologi blockchain di Indonesia, seperti regulasi yang progresif dan sistem perpajakan yang ramah, Indonesia dapat menonjol di kancah internasional sebagai pusat inovasi digital yang terbuka dan mendukung pertumbuhan teknologi baru.
Ketua Komite Aset Digital, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Raine Renaldi mengatakan bahwa ini adalah saat yang tepat untuk mempromosikan Indonesia, terutama di dalam dunia web3 dan blockchain.
“Ini adalah waktu yang sangat baik untuk kita mempromosikan Indonesia, web3 dan blockchain adalah alat diplomasi yang baik untuk menarik minat investor asing masuk ke Indonesia," ujar Raine, Sabtu (31/8/2024).
“Saat ini Indonesia menjadi salah satu negara dengan regulasi dan pajak yang berasahabat bagi dunia web3 , ini harus terus kita gaungkan agar mereka semua (negara lain) tahu, bahwa Indonesia akan menjadi Hub untuk web3 dan blokchain di asia," katanya.
Dengan memanfaatkan keunggulan ini, Indonesia dapat menggunakan blockchain sebagai alat diplomasi untuk memperkuat hubungannya dengan negara lain, memperluas pengaruhnya dalam ekonomi digital global, dan menarik lebih banyak investasi asing ke dalam negeri.