SURYA.CO.ID, JEMBER - Kasus pencurian dengan kekerasan (curas) yang dialami pasangan suami istri (pasutri) di Kecamatan Sumberjambe pada 15 Juli 2024 lalu, akhirnya berhasil terungkap. Jajaran Satreskrim Jember membekuk tiga pelaku yang ternyata merupakan residivis yang sudah beberapa kali beraksi di Jember.

Sedangkan korbannya adalah pasutri S (51) dan M (47), warga Dusun Cumedak, Desa Sumber Canting, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember. 

Empat perampok tersebut teridentifikasi bernama Toir, warga Kademangan, Probolinggo; serta Rom, Supri, dan Sugi yang berdomisili di Kabupaten Jember.

Kasatreskrim Polres Jember, AKP Abid Uais Al-Qarni mengungkapkan perampokan tersebut terjadi pada 15 Juli 2024 lalu. Saat itu korban S pulang dari pasar mengendarai sepeda motor lalu dihadang oleh para begal ini.

"Jadi awalnya korban pulang seorang diri dari pasar pada malam hari. Saat perjalanan pulang korban dihadang oleh 4 orang pelaku di sekitar pematang sawah agak jauh dari rumah korban," kata Abid, Rabu (4/9/2024).

Menurutnya, saat itu empat tersangka ini mengancam korban dan meminta segera turun dari sepeda motor. Mereka meminta korban menunjukkan lokasi rumahnya.

"Sesampainya di lokasi kejadian, korban diseret lagi ke belakang rumahnya. Di sana korban dipaksa memberitahukan tempat menyimpan barang berharganya seperti uang, perhiasan dan lain-lain," ulas Abid.

Pemilik rumah sempat mencoba memberontak. Namun korban justru dikeroyok oleh empat pelaku hingga akhirnya menyerah dan memberi tahu lokasi penyimpanan harta benda berharganya. "Saat berada di rumah, istri korban kaget dan ikut diamankan para pelaku. Pasutri itu kemudian diikat di ruang tengah," katanya.

Abid mengungkapkan para perampok ini juga menelanjangi dan menyiram bensin pada mereka. Hal itu membuat dua korban tidak berdaya. "Pasutri diikat dan disiram bensin, hendak dibakar para pelaku namun tidak jadi. Posisi korban saat itu juga ditelanjangi oleh para pelaku," ungkapnya.

Pasutri tersebut hanya bisa pasrah menyaksikan empat pelaku menggasak seluruh harta benda di rumah kecil miliknya. "Padahal rumahnya itu tidak besar dan mirip gubuk. Para pelaku membawa motor Honda Kharisma dan uang tabungan sejumlah Rp 18 juta serta perhiasan," ucapnya.

Abid mengatakan, polisi mengawali penangkapan terhadap Supri di daerah Sukowono Jember yang berbatasan dengan Bondowoso. "Kami  bawa ke Polres Jember untuk dilakukan interogasi dan pengembangan. Kemudian kami lakukan upaya paksa dan pendalaman kepada para terduga pelaku," tambahnya.

Berbekal keterangan dari tersangka pertama, Abid mengaku bisa mengembangkan pengungkapan dan berhasil mengamankan dua perampok lainnya. "Selanjutnya beberapa pelaku lain dengan inisial T (Toir) kami amankan,  kami interogasi. Kami juga berhasil mengamankan S (Sugi) dan R (Rom) di dalam satu rumah," paparnya.

Keterangan dari empat perampok itu, kata Abid, masih ada satu orang lagi yang menjadi otak kejahatan tersebut dan sekarang sedang diburu oleh polisi. "Pelaku keempat melarikan diri ke Probolinggo dan saat ini DPO. Ia yang mengatur siasat dari semua kejahatan yang dilakukan. Kami sedang memburu pelaku," tururnya.

Abid mengatakan, para perampok ini adalah residivis yang telah menjalani masa hukuman dari kejahatan serupa. Bahkan mereka juga  merampok di beberapa TKP wilayah hukum Polres Jember.

"Sudah tiga Laporan Polisi (LP) yang mengarah kepada para pelaku ini. Yaitu pertama di TKP Kaliwates, Sumberjambe dan Ledokombo," jelasnya.

Atas tindakannya itu, mereka dijerat dengan Pasal 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pencurian dengan pemberatan dan Pencurian dengan kekerasan. "Ancaman hukuman 9 tahun penjara. Kemudian untuk residivis nanti dengan pertimbangan jaksa di pengadilan dimungkinkan hukumannya akan ditambah dan lebih berat," pungkasnya. *****