TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tak jauh dari pusat kota, di lantai 3 gedung Cikapundung Elektronic Center Gedung, Braga, Kota Bandung cukup ikonik barang-barang vintage ditawarkan di sini. 

Seakan diajak menjelajah ke era tempo dulu, saat memasuki lorong kios pengunjung bisa menemukan berbagai barang vintage seperti lukisan, kaset pita, kamera judul, cangkir, guci hingga lukisan. 

Kawasan ini menjadi harta karun bagi para pecinta barang antik.

Betapa tidak, kios-kios di kanan kiri lorong tersebut memamerkan koleksi barang andalannya. 

Pengunjung bisa sekedar melihat-lihat, di beberapa kios pun menyediakan kursi untuk sekedar bercengkerama. 

Raisa dan Faris, dua kawula muda ini datang jauh-jauh dari Bogor untuk mencari digital kamera. 

Duo gen Z ini cukup tertegun melihat barang-barang jadul yang ditawarkan oleh berbagai kios. 

“Suasananya di sini kental dengan vintage, dan ternyata banyak barang emasnya dari para penjual ini yang tidak dijajakan,” imbuh Faris, saat ditemui di lokasi, Sabtu (7/9/2024). 

Pasar Antik Cikapundung
Pasar Antik Cikapundung ()

Menurutnya, barang antik tersebut meski terkesan jadul namun memiliki nilai jual yang tinggi. 

“Bagi yang awam seperti saya mungkin ketika menanyakan harga cukup kaget, tapi itulah sisi menariknya barang jadul atau antik ini,” tambah Raisa. 

Raisa menyebut, Pasar Antik Cikapundung bisa menarik traffic lebih dengan tata kelola kios dikemas seapik mungkin. 

“Sekarang banyak tempat yang bernuansa jadul tapi tetap rapi, sehingga nuansa pengunjung juga jadi nyaman. Di sini mungkin belum semuanya tertata, jadi kesannya pasar antik ini penuh dengan barang,” kata Raisa. 

Sementara itu, salah seorang pedagang, Yosep sudah lebih dari 10 tahun berjualan di Pasar Antik Cikapundung. 

Diantara banyaknya tema vintage yang bisa ditawarkan, dia memilih barang lawas era 90an. 

Para pedagang di sini, kata dia, bagian dari komunitas maupun kolektor.

Pasar Antik Cikapundung
Pasar Antik Cikapundung ()

“Sengaja berjualan di sini, guna menciptakan pusat barang antik di Kota Bandung. Jadi terwadahi bagi para kolektor,” kata Yosep. 

Adapun harga yang ditawarkan cukup beragam, tergantung kualitas, kuantitas, keunikan, dan keantikan. 

“Barang yang langka dan peminat banyak, maka harga makin tinggi,” katanya.

Tak tanggung-tanggung, barang yang ditawarkannya didatangkan dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti Thailand, Singapura. 

Berawal dari Hobby, Jadi Peluang Raih Cuan Lewat Barang Antik

Yosep mulanya seorang kolektor barang antik, dan barang jadul. Meski awalnya untuk koleksi pribadi, setelah bertahun-tahun barang tersebut menumpuk. 

Alih-alih dinikmati pribadi, dia akhirnya ikut membuka kios di pasar itu. 

Dia menyebut, barang antik maupun jadul memiliki nilai lebih dibanding barang biasanya dan tak sedikit barang tersebut dengan perawatan yang tidak ruwet. 

Terlebih, barang yang memiliki nilai sejarah para kolektor gencar berburu dan menawarkan harga yang tinggi. 

Yosep menjelaskan, kecintaannya terhadap barang jadul tersebut menimbulkan kepuasan batin yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. 

“Banyak katanya barang vintage itu terkesan kuno, tapi menurut para penggemarnya ini berbeda. Pastinya bukan barang pasaran atau disebut barang fomo (mudah diikuti orang-orang,” ujarnya. 

Meski barang dagangannya tidak selalu ada pembeli setiap harinya. Namun, peminat barang vintage saat ini tetap bergeliat. Pasalnya pencinta barang tersebut sudah mulai regenerasi. 

Jadi tidak hanya dari kalangan orang tua saja, tapi anak – anak muda juga banyak berburu barang tersebut. 


“Pastinya barang-barang sekarang juga di masa depan akan menjadi barang jadul bahkan antik sekalipun. Jadi regenerasi,” tutupnya. 

Baca Lebih Lanjut
Tasik Second Fest dan Geliat Komunitas Fashion Preloved di Priangan Timur
Timesindonesia
Tambang Batu Mata Naga dengan Misteri dan Harta Karun yang Tak Tertandingi
Sindonews
Korean Fair di Lotte Mart Hadirkan Ragam Makanan dan Produk Korea Unik
KumparanFOOD
Gegara Harta, Seorang Pria di Banyuwangi Digugat Mantan Istri
Timesindonesia
Destinasi Eklektik Baru, Hotel Indigo Bandung Dago Pakar
Detik
Akomodir Petani Lokal, Pj Bupati Bandung Barat Resmikan Pusat Sayur, Buah, dan Pangan di Lembang
Seli Andina Miranti
3 Jam Berjibaku, Pemadam Belum Berhasil Padamkan Kebakaran Ruko di Pasar Mardika Ambon
Tanita Pattiasina
Rosan Ungkap Peluang Investasi Harta Karun Energi di RI
Detik
Jelajah Ragam Single Origin kenalkan cita rasa kopi Indonesia
Antaranews
Citra Zacharia Ambil Peluang Modernisasi Pasar Oro-oro Dowo Kota Malang
Eko Darmoko