TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dokter sekaligus pebisnis dr Tirta Mandira Hudhi mengurai penjelasan tentang jerawat yang belakangan santer beredar.
Yakni konon lokasi jerawat menandakan adanya gangguan di organ tubuh tertentu.
Misalnya, muncul informasi bahwa jerawat di hidung bisa menandakan adanya masalah pada jantung.
Atau ada pula informasi yang mengatakan bahwa jerawat di dahi atau jidat bisa jadi tanda pencernaan Anda bermasalah.
Terkait informasi tersebut, dr Tirta mengurai fakta.
Bahwa tidak ada kaitannya antara lokasi jerawat di wajah dengan gangguan kesehatan organ tubuh.
Sebab sejatinya penyebab jerawat adalah karena adanya infeksi akibat bakteri di wajah.
Dalam konten mitos atau fakta di Youtube-nya, dr Tirta pun menjelaskan mekanisme timbulnya jerawat.
"Jerawat itu ada dikarenakan, kulit itu kan ganti terus sel kulit yang baru, jadi ada penumpukan sel kulit mati. Di mana sel kulit mati itu bisa menyumbat folikel di kulit secara kasar," ungkap dr Tirta.
"Nah kalau ditambah bakteri, jadinya infeksi, infeksi ini yang disebut jerawat," sambungnya.
Karenanya menurut dr Tirta, ada dua penyebab jerawat yang umum terjadi.
Yakni karena kurang bersihnya wajah hingga adanya bakteri di wajah.
"Jadi jerawat itu terjadi karena penumpukan sel kulit mati. Higienitas kulit tidak terjaga, akhirnya kena bakteri dan infeksi yang berakibat jerawat," imbuh dr Tirta.
Lebih lanjut dr Tirta pun memberikan ilustrasi proses terjadinya jerawat di dahi.
Yakni bisa jadi karena adanya kontak antara rambut yang dipenuhi bakteri dengan wajah.
"Misal jerawat ada di dahi, karena poni (rambut) ke sini terus, kemungkinan ada bakteri, penumpukan sel kulit mati nempel di sini, sehingga akan ada momen infeksi," ujar dr Tirta.
Dalam konten tersebut, dr Tirta juga memberikan saran bahwa jerawat tidak boleh dipencet.
Hal tersebut bisa membuat kulit wajah menjadi rusak karena bekas jerawat yang menjadi bopeng.
"Kalau ada jerawat biarin, jangan dipencet karena akan jadi bopeng. Karena tubuh punya mekanisme sendiri," pungkas dr Tirta.
Semoga bermanfaat.