Laporan Miranda Syahnola Capah | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Tidak hanya menampilkan berbagai macam cabang olahraga, PON XXI juga menyelenggarakan Expo PON 2024 di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, mulai 10 sampai 18 September 2024.

Acara yang berlangsung selama delapan hari ini diikuti hingga 240 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)  dengan berbagai macam stan, mulai kuliner, fashion, hingga kriya.

Salah satu dari ratusan UMKM ini menjual sepatu bordir dengan tema nusantara.

Sepatu yang dijahit dengan benang berwarna warni ini kerap menarik perhatian para pengunjung dengan motifnya yang bermacam-macam sehingga terlihat anggun ketika dipakai siapa saja.

Pemilik stan sepatu bordir, Iba, menjelaskan bahwa ia ingin mengenalkan produk handmade dan budaya Indonesia melalui sepatu ini.

“Saya ingin meramaikan dan mengenalkan produk handmade dengan motif nusantara, saya memang lebih suka dengan etnik kedaeraahan. Indonesia kan berbudaya, jadi saya ingin mengenalkan budaya dari setiap daerah,” ujarnya kepada Serambinews.com, Rabu (11/9/2024).

Iba menjelaskan, proses pembuatan sebenarnya rumit, tetapi karena sudah terbiasa sehingga menjadi mudah.

“Setelah bahan dasar sepatunya dibuat dan dibikin pola. Jadi misalnya nanti kita mau request motif itu digambar dulu di sepatunya, baru kemudian di jahit sesuai pola yang udah digambar,” jelasnya.

Iba mengenalkan dan memperlihatkan berbagai macam bentuk motif bordiran pada setiap sepatu, ada motif gayo, ada motif cendrawasih dari Papua, ada batik parang yang digemari di  Jakarta, dan motif-motif cantik lainnya.

Dengan motif motifnya yang cantik dan memikat mata, sepatu bordir tersebut berhasil memasuki pasar internasional, Iba mengatakan pemasarannya sudah mencapai Afrika.

“Pemasarannya di Indonesia sudah, Malasyia, sama terakhir kemarin dari Afrika ada yang membawa produk dari kita,” jelasnya.

Sudah memasuki pasar internasional, tentu saja kualitas dari sepatu bordir ini tidak dapat diragukan lagi.

“Tiap daerah ada, tapi kita tentunya punya desain sendiri, benangnya pun beda dari daerah lain. Saya juga sebelum berjualan ini saya sudah melihat lihat dulu, makanya saya bisa berani bandingkan kualitas produknya,” lanjut Iba.

Meskipun sudah terkirim ke berbagai kota, Iba mengatakan bahwa ia tidak terkendala dalam pengiriman.

“Kita kebetulan sudah sering mengirim barang ke sini, jadi memang sudah ada ekspedisi langganan dari tanah abang, jadi barang sudah ada,” pungkasnya.

Pada Expo UMKM tahun 2024 ini, penjualan sepatu bordir menjadi banyak yang dicari oleh pengunjung.

Pengunjung dari berbagai kalangan usia mampir untuk sekedar melihat dan membeli sepatu hias tersebut.

Iba mengatakan sehari bisa menjual hingga sepuluh pasang Sepatu bordir dan mendapatkan pemasukan sejutaan Rupiah per harinya

Bordir sendiri sudah lama dikenal dan digunakan di Indonesia, pada abad ke-19, bordir menjadi semakin popular di kalangan masyarakat umum dan menjadi salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh Perempuan selama di rumah.  

Teknik yang melibatkan jarum dan benang ini kemudian digunakan untuk menghiasi berbagai benda, seperti pakaian, kain, aksesori, hingga sepatu.

Iba berharap semoga produk produk Aceh bisa di kenal melalui acara PON ke XXI Aceh-sumut ini, seperti Iba yang memperkenalkan sepatu bordir ke rekan dan temannya di pulau Jawa, sehingga mereka tahu bahwa produk cantik tersebut berasal dari Aceh.(*)