TRIBUNBATAM.id, CIANJUR - Usai menyantap nasi kotak di acara Tahlilan, puluhan orang mendatangi puskesmas. Mereka dilarikan ke Puskesmas karena muntah-muntah.
Diketahui, mereka ini keracunan nasi kotak yang mereka makan di acara tahlilan.
Setidaknya, ada 52 orang yang mengalami keracunan. Kebanyakan di dominasi oleh anak-anak.
Mulyadi (32) warga Kampung Boregah RT03/8, Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu mengatakan, kakak dan dua orang ponakannya mengalami gejala pusing, mual, puntah, dan berak mulai pukul 09.00 WIB, Senin (30/9/2024) pagi.
"Sebelumnya kakak dan kedua keponakannya tersebut menyantap makanan nasi kotak dari pengajian tahilal Minggu (29/9/2024) sore," katanya pada wartawan.
Jumlah warga yang diduga mengalami keracunan dari dua kampung di Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur bertambah 11 orang. Sehingga total korban keracunan tercatat jadi sebanyak 52 orang.
Kepala Puskesmas Sukaluyu dr Nurul Hadi mengatakan, hingga saat ini sejumlah warga yang mengalami gejala keracunan masih terus mendatangi Puskesmas.
"Hingga malam ini, warga yang mengalami gejala keracunan masih terus mendatangi Puskesmas, karena mengalami mual, pusing, muntah dan diare," katanya pada wartawan, Senin (30/9/2024).
Sampai pukul 19.40 WIB Senin (30/9/2024) malam lanjut dia, sementara tercatat ada sebanyak 52 jiwa yang mengalami gejala keracunan.
"Jumlah korban keracunan yang saat ini tengah menjalani perawatan medis di Puksesmas sebanyak 45 orang, 7 lainya di rujuk ke RSDH, dan satu lainya telah dinyatakan sembuh," katanya.
Hadi mengatakan, satu orang yang sudah diperbolehkan pulang tersebut, tetap akan dilakukan pengawasan oleh tim kesehatan, dan diminta untuk kembali ke Puskesmas apabila mengalami gejala lanjutan.
"Penanganan terhadap 45 korban dilakukan sesuai dengan kondisi atau keluhan yang dialami setiap korban. Jadi penanganan juga berbeda - beda," kata dia.
Selain itu ia mengungkapkan, jumlah warga yang mengalami keracunana tersebut diperkirakan akan terus bertambah. Karena pihaknya telah mendapatkan informasi adanya warga lain mengalami keluhan serupa.
"Kemungkinan jumlah korban yang akan terus bertambah ini karena, informasi diterima ada sebanyak 100 nasi bok yang dibagikan kepada masyarakat sekitar," katanya. (*)