TRIBUNJAKARTA.COM - Kecelakaan KA Pandalungan kembali terjadi.
Kali ini, KA Pandalungan relasi Gambir-Jember terlibat kecelakaan dengan sebuah truk terjadi di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) nomor 172 Kilometer 89+600 antara Stasiun Grati - Bayeman pada Selasa (1/10/2024) sekitar pukul 08.50 WIB.
Akibat insiden itu, KA Pandalungan mengalami kerusakan sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan.
“Akibat dari insiden yang terjadi di Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo tersebut menyebabkan lokomotif KA Pandalungan seri CC 2039508 mengalami kerusakan dan tidak bisa melanjutkan perjalanan,” terang Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Cahyo Widiantoro melalui keterangan tertulis.
Dalam insiden itu, ada tiga orang yang mengalami luka-luka.
Para korban yakni masinis, asisten masinis dan satu petugas di lokomotif mengalami cedera.
Beruntung, semua penumpang dilaporkan selamat dan tidak ada yang mengalami cedera.
"Untuk petugas yang cedera sudah ditangani oleh petugas paramedis kereta api yang sudah di lokasi dan sudah dibawa menuju klinik terdekat untuk dilakukan perawatan, selain itu KAI juga mengirimkan lokomotif penolong untuk menggantikan lokomotif CC 2039508 yang mengalami kerusakan” terang Cahyo.
Atas kejadian tersebut, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember meminta maaf atas gangguan perjalanan.
Pihak KAI akan memberikan service recovery kepada pelanggan yang terdampak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Atas kejadian ini, KAI Daop 9 Jember akan melakukan proses hukum sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Cahyo.
Pihak KAI mengingatkan kepada pengguna jalan untuk waspada saat melintasi perlintasan sebidang.
Pasalnya, pelanggaran yang terjadi akibat kelalaian pengguna jalan tidak hanya membahayakan nyawa, tetapi juga dapat menimbulkan kerugian baik bagi masyarakat maupun KAI.
Sebelum insiden ini, KA Pandalungan sempat terlibat kecelakaan maut dengan sebuah mini bus.
Sebuah mini bus tertabrak KA Pandalungan.
Kecelakaan itu terjadi di jalur pelintasan langsung atau JPL 146 Kilometer 70+8/9, Desa Patuguran, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (7/5/2024) pagi.
Akibatnya, empat dari tujuh penumpang minibus tewas dan tiga lainnya luka-luka.
Korban yang meninggal di lokasi adalah Munjiah (62), Aidah (60), dan Alwiyah (55).
Sementara penumpang bernama Maslahah meninggal saat dirawat di rumah sakit.
Adapun sopir dan dua penumpang lain menderita luka dan saat ini dirawat di RSUD R Soedarsono Pasuruan.
”Para korban dikabarkan merupakan rombongan keluarga besar Pondok Pesantren Sidogiri, Pasuruan, yang hendak berkunjung ke kerabatnya di Rejoso. Saat tiba di lokasi justru mengalami musibah ini,” kata Wakil Kepolisian Resor Kota Pasuruan Kota Komisaris Andria Diana Putra seperti dikutip Kompas.id.
Kecelakaan itu terjadi pukul 08.41 WIB di petak jalan antara Stasiun Pasuruan dan Rejoso.
Saat peristiwa terjadi, Toyota Kijang bernomor polisi N 1475 WU yang dikemudikan M Rofiq Abdillah melaju dari arah selatan ke utara.
Sementara kereta melaju dari arah barat ke timur (Jakarta menuju Jember).
Akibat kecelakaan itu, minibus terseret hingga 150 meter dengan kondisi hancur.
Menurut saksi mata bernama Sadullah, sukarelawan penjaga lintasan, dirinya sudah memperingatkan sopir minibus tersebut agar berhenti lantaran ada kereta hendak melintas.
Namun, peringatan itu diabaikan. Sopir tetap melintas hingga akhirnya tertabrak kereta.