Laporan Kontributor Tribunjabar Subang Ahya Nurdin 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Proyek Strategis Nasional Pembangunan Jalan Tol Patimban banyak dikeluhkan  oleh para pengguna jalan provinsi penghubung Jalancagak-Subang-Pamanukan dan Subang-Cipeundeuy.

Hal tersebut dikarenakan banyaknya truk-truk besar atau tronton pengangkut tanah merah melintas di jalan provinsi yang padat kendaraan, hingga membuat arus lalu lintas tersendat, aktivitas masyarakat jadi terhambat

Truk proyek pengangkut tanah merah tersebut selain menghambat arus lalu lintas juga membahayakan pengguna jalan. Tak hanya itu, jalan juga jadi berdebu, rusak dan bergelombang akibat tak kuat menahan barat kendaraan. 

Selain itu keberadaan truk besar tronton yang melintas beriringan setiap hari tanpa mengenal waktu juga sangat berisiko mengancam keselamatan berlalu lintas para pengguna jalan lainnya.

Bahkan beberapa kali terjadi kecelakaan seperti terguling di turunan Cijambe beberapa waktu lalu yang menyebabkan kemacetan panjang berjam-jam, yang sangat merugikan dan menghambat aktivitas masyarakat.

Ahmad Supriatna warga Kalijati mengaku banyaknya lalu lalang truk tronton pengangkut material pembangunan jalan tol Patimban, setiap hari sangat menghambat arus lalu lintas

"Sekarang Cipeundeuy-Subang kota yang biasanya bisa ditempuh 40 menit, sejak banyaknya lalu lalang truk tronton pengangkut material jarak tempuh bisa hampir 1,5 jam akibat kendaraan tersendat," kata Ahmad, Jumat (4/10/2024) pagi

Selain itu jalan juga banyak yang rusak dan bergelombang akibat tak kuat menahan beban muatan truk pengangkut tanah dan batu proyek tol Patimban.

"Akibat banyaknya lalu lalang truk tronton pengangkut material tanah, Selain jalan jadi bergelombang, juga berdebu dan membahayakan pengguna jalan juga, mengingat saat truk tersebut kosong, banyak sopir yang ugal-ugalan bawa mobilnya, mungkin kejar target harus ngangkut tanah lagi," katanya

Ahmad minta pihak Satlantas Polres Subang dan Dishub Subang bisa mengatur jam operasional truk tronton pengangkut material tanah tersebut demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat umum pengguna jalan.

"Katanya ada aturan jam 6-8 truk tronton pengangkut material tak boleh melintas, namun nyatanya jam 6,7 lalu lalang truk tronton sudah bertebaran di sepanjang jalan Subang Pamanukan dan Subang Cipeundeuy," ungkapnya

"Jam-jam masuk kerja dan pulang kerja jalanan sudah dipenuhi truk besar, kerja datang terlambat pulang juga telat karena jalanan tersendat dengan lalu lalang truk tronton pengangkut material tanah," ucapnya.

Ahmad meminta Satlantas Polres Subang dan Dishub tidak tutup mata dan bisa menertibkan truk-truk besar tersebut agar tak beroperasi saat jam masuk kerja dan pulang kerja.

"Kalau bisa truk-truk tersebut beroperasionalnya malam hingga Subuh sehingga tak ganggu arus lalulintas warga di pagi siang dan sore hari," ucapnya

Senada juga dikatakan oleh Asep Maulana, Ketua Aliansi Masyarakat Pantura Subang (AMPAR) tersebut mendesak Satlantas Polres Subang dan Dishub untuk menertibkan jam operasional truk tronton pengangkut material tanah yang sangat mengganggu dan menghambat kelancaran arus lalulintas serta sangat membahayakan bagi pengguna jalan khususnya kendaraan roda dua yang berisiko terlindas truk tronton.

"AMDAL lalulintas hilir mudik kendaraan besar melebihi tonase, harus di tinjau ulang oleh pihak terkait, agar tidak mengganggu arus lalulintas dan mengganggu aktivitas masyarakat," katanya.

Tak bisa dipungkiri, masyarakat saat ini sudah mulai geram dengan lalu lalang kendaraan besar pengangkut tanah yang menghambat arus lalulintas khususnya di Pamanukan.

"Jangan sampai menunggu masyarakat geram untuk menghentikan paksa kendaraan-kendaraan proyek ini yang sangat membahayakan pengguna jalan. Apalagi kendaraan besar tersebut sampai melintasi pertokoan pasar Pamanukan yang banyak aktivitas masyarakat berbelanja," katanya

Asep juga menegaskan, masyarakat sangat mendukung proyek strategis nasional namun jangan merugikan dan mengganggu aktivitas masyarakat khususnya terkait Kamtibsecarlantas

"PSN pembangunan Tol Patimban ini bukan sehari 2 hari tapi berbulan-bulan bahkan tahunan, masa masyarakat harus dirugikan setiap hari khususnya terkait kelancaran arus lalulintas yang saat ini sangat menghambat dan mengganggu kelancaran warga beraktivitas baik saat berangkat kerja, pulang kerja, perjalanan tersendat oleh kendaraan truk tronton pengangkut material tanah yang jalannya kaya semut beriringan," ucapnya

"Perlu diketahui, sebelum ada lalulalang truk tronton pengangkut material tanah, waktu tempuh Pamanukan Subang hanya 45 menit, sekarang 1,5- 2 jam ditambah jalan bergelombang dan berdebu," tandasnya 

"Kami mendesak Satlantas Polres Subang dan Dishub Subang untuk menertibkan jam operasional truk tronton pengangkut material tanah yang lalu lalang tak mengenal waktu tersebut, sebelum jatuh korban dan masyarakat bertindak sepihak.

"Jangan sampai nunggu masyarakat jadi korban dan kecelakaan dulu baru ditertibkan, Jalan Provinsi ini kecil hanya 6 meter lebarnya dan peruntukannya tak boleh dilintasi kendaraan besar berat melebihi tonase, yang sangat mengganggu dan membahayakan pengguna jalan lainnya," katanya. 

TribunJabar.id telah menghubungi Kasatlantas Polres Subang AKP Sudirianto untuk minta taggapannya, namun hingga siang ini belum ditanggapi. (*)

Baca Lebih Lanjut
Mobil Berisi 7 Orang Kecelakaan hingga Hancur di Jalan Tol, 2 Tewas
M Syofri Kurniawan
Kecelakaan Maut di Tol Lampung, Mobil Daihatsu Sigra Terbalik Usai Tabrak Fuso, Dua Orang Tewas
Eko Setiawan
411 Kasus Kecelakaan Terjadi di Minahasa Sulut, Ada 75 Orang Tewas, Berikut Data dari Kepolisian
Indry Panigoro
Kecelakaan Maut, Seorang Mahasiswa Tewas, Jatuh Lalu Tertabrak Truk
Dewangga Ardhiananta
Kronologi Kecelakaan Maut, Tabrakan Beruntun 5 Kendaraan, 1 Orang Tewas
Dewangga Ardhiananta
Kecelakaan Maut, Seorang Pemotor Tewas, Berhenti Karena Ban Bocor Lalu Ditabrak Mobil
Dewangga Ardhiananta
Proyek Peninggian Jalan Jalur Pantura Lingkar Lohbener Indramayu Molor, Polisi Panggil Kontraktor
Taufik ismail
Kecelakaan Beruntun 3 Truk di Tol Cipularang Purwakarta, Satu Orang Terjepit Alami Patah Kaki
Seli Andina Miranti
Ada Proyek Perbaikan Jalan, Jl Dr Soepomo Arah Joglo Jakbar Macet
Detik
Kecelakaan Maut, Seorang Pemotor Tewas, Tabrakan Beruntun 2 Mobil dan 3 Motor
Dewangga Ardhiananta