GridHEALTH.id – Selama masa kehamilan, pola makan ibu sangat memengaruhi kesehatan ibu dan janin.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah apakah ibu hamil boleh mengonsumsi garam?
Ya, garam memang merupakan bahan penting dalam makanan.
Tetapi, perlu Anda ingat bahwa terlalu banyak mengonsumsi garam juga bisa menimbulkan risiko kesehatan.
Wah, apa saja ya risikonya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Pada ibu hamil, natrium juga dibutuhkan untuk perkembangan janin, termasuk perkembangan sistem saraf dan otak. Oleh karena itu, mengonsumsi garam dalam jumlah yang cukup sangat penting selama kehamilan.
Namun, jumlah garam yang dikonsumsi harus diperhatikan karena asupan garam yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) selama kehamilan dapat meningkatkan risiko preeklamsia, kondisi berbahaya yang memengaruhi ibu dan janin.
Menurut banyak ahli kesehatan, ibu hamil sebaiknya mengonsumsi garam secukupnya, sekitar 2.300 mg natrium per hari atau setara dengan 1 sendok teh garam.
Berikut beberapa tips untuk mengontrol konsumsi garam selama kehamilan:
- Hindari makanan olahan dan instan seperti keripik, makanan kalengan, dan mie instan karena biasanya mengandung garam yang sangat tinggi.
- Pilih makanan segar dan alami, seperti sayuran, buah-buahan, dan daging tanpa tambahan garam.
- Gunakan garam beryodium untuk memenuhi kebutuhan yodium yang penting bagi perkembangan otak janin.
- Perhatikan label makanan dan pilih produk yang rendah natrium.
Ibu hamil tetap membutuhkan garam untuk menjaga keseimbangan cairan dan mendukung perkembangan janin, tetapi konsumsinya harus diperhatikan agar tidak berlebihan. Asupan garam yang berlebihan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, preeklamsia, dan pembengkakan.
Dengan mengatur jumlah garam yang dikonsumsi dan memilih makanan yang lebih sehat, ibu hamil bisa tetap menjaga kesehatan dirinya dan bayi dalam kandungan.