TRIBUNMANADO.CO.ID - Pelaku penganiayaan di Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) ditembak polisi di Minahasa Tenggara (Mitra).

Pelaku penganiayaan inisial GT berusia 38 tahun ditembak di kaki kiri oleh polisi.

Kronologi kejadian penganiayaan berawal saat korban yang mabuk sempat memprovokasi pelaku.

Hingga pelaku dendam dan menyerang korban dengan senjata tajam (sajam).

Diketahui sebelumnya, setelah buron selama 2 bulan 8 hari, GT alias Esong (38), tersangka penganiayaan menggunakan sajam jenis samurai di Bitung, Sulawesi Utara, akhirnya berhasil ditangkap oleh Tim Resmob Polsek Maesa.

Tersangka yang diketahui bekerja di tambang di sebuah daerah di Timur Indonesia ini ditangkap pada Jumat (8/11/2024), di Desa Malompar Satu, Kecamatan Tombatu Timur, Kabupaten Mitra, tepatnya di rumah keluarga Kolanus-Ruata.

Penganiayaan ini terjadi pada Jumat (27/8/2024), di sebuah rumah di Gang Kelurahan Wangurer Barat, Kecamatan Madidir, Bitung, tepatnya di gang samping Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Korban, Santoni Larengahen (45), dianiaya oleh pelaku menggunakan senjata tajam jenis samurai.

Usai melakukan penganiayaan, GT melarikan diri dan menjadi buron selama lebih dari dua bulan.

Penangkapan dilakukan setelah Tim Resmob Polsek Maesa bekerja sama dengan Polsek Tombatu untuk mengungkap keberadaan pelaku.

Saat hendak ditangkap, GT mencoba melarikan diri sambil membawa senjata tajam.

Kasubag Humas Polres Bitung, Iptu Nattip Anggai, menjelaskan bahwa tim Resmob Polsek Maesa yang dipimpin Aiptu Yanny Tumbuan terpaksa melakukan tindakan tegas dengan menembak kaki kiri pelaku.

"Kami terpaksa menembak kaki kiri pelaku setelah ia mencoba melarikan diri dengan membawa senjata tajam.

Setelah itu, pelaku langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, sebelum akhirnya dibawa ke Mapolsek Maesa untuk proses hukum lebih lanjut," ungkap Iptu Nattip Anggai, Minggu (10/11/2024) malam.

Kronologi

Kapolsek Maesa AKP Ferry Padama mengungkapkan bahwa peristiwa penganiayaan berawal ketika korban yang dalam kondisi mabuk mendatangi rumah saksi bernama Frangky, warga Kelurahan Wangurer Barat.

Ketika bertemu dengan pelaku, korban mengeluarkan kata-kata kasar dan memprovokasi pelaku, bahkan sempat membuat keributan di lokasi tersebut.

Pelaku yang merasa tersinggung dan dendam dengan sikap korban, kemudian sekitar 15 menit setelah pertemuan tersebut, datang kembali mencari korban dengan membawa senjata tajam jenis samurai.

Saat itu, korban sedang duduk di rumah saksi.

Pelaku kemudian masuk ke dalam rumah dan menyerang korban dengan senjata samurai.

Tebasan senjata tajam mengenai kepala, tangan kiri dan kanan, serta kaki kanan korban, yang mengakibatkan luka sayat.

Setelah menganiaya korban, pelaku langsung melarikan diri.

Saat ini, tersangka GT dan barang bukti berupa senjata tajam jenis samurai telah diamankan di Mapolsek Maesa untuk proses hukum lebih lanjut.

Kepolisian akan melanjutkan penyelidikan untuk mengungkap detail kasus ini serta memastikan keadilan bagi korban.

(TribunManado.co.id)

WA TribunManado.co.id : KLIK

Baca Lebih Lanjut
3 Berita Populer Sulawesi Utara, Warga Sitaro Ditipu Beli Ijazah, Petani Untung Harga Cengkih Naik
Dewangga Ardhiananta
Fakta Baru Polisi Aniaya Nakes di Gorontalo: Korban Kini Ganti Jadi Tersangka, Dituduh Aniaya Pelaku
Elfan Fajar Nugroho
4 Fakta Orang Manado Tewas Ditembak KKB, Korban Ditembak saat Sedang Bekerja, Ini Identitasnya
Indry Panigoro
Sadis, Suami di Blitar Jatim Tega Bacok Istri Berkali-kali di Pinggir Jalan Desa
Cak Sur
5 Fakta Kasus Guru Ringan Tangan di Tasikmalaya Tampar Siswanya, Berawal dari Cekcok
Facundo Chrysnha Pradipha
KKB Papua Beraksi di Intan Jaya, Pekerja Kayu Asal Manado Tewas Ditembak: Lihat Steven Wakari
Paul Manahara Tambunan
Sempat Alami Luka Berat di Pelipis Kanan, Begini Kondisi Korban Penganiayaan di Gemolong Sragen
Putradi Pamungkas
Blitar Berdarah, Suami Tega Bacok Istri Berkali-kali di Pinggir Jalan Desa
Januar
Viral Sopir Taksi Online Ditonjok Anggota Polisi di SCBD, Korban Resmi Laporkan Pelaku
Satrio Sarwo Trengginas
Sosok Pekerja Kayu Manado Tewas Ditembak KKB, Korban Meninggal Saat Sedang Bekerja
Dewangga Ardhiananta