Laporan jurnalis TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra
WARTAKOTALIVE.COM, MUSTIKA JAYA - Kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Tol Cipularang KM 92 Arah Jakarta, Purwakarta mengakibatkan satu keluarga asal kota Bekasi menjadi korban.
Keluarga tersebut terdiri dari kepala kelurga bernama Heri Anwar (52), bersama istrinya Fantye Nurlaili Sari (45), lalu anaknya Tio Fajar Muhtadina (27), Daffa Dwi Juliansyah (21), Nazwa Tri Herfani (15), dan rekan dari Daffa ialah Indah Ladzuardiah (20).
Heri mengatakan selain membuat keluarganya terluka, kecelakaan tersebut mengakibatkan kendaraan roda empat atau mobil yang ditumpangi itu rusak hingga berkisar 80 persen.
Bagian depan dan belakang mobil berjenis Honda Freed dengan nomor polisi B 1604 FYR itu ringsek akibat hantaman truck serta menghantam pembatas jalan.
“Mobil hancur perkiraan ya tidak bisa dipakai lagi pasti, kalau kondisi mobil namanya diseruduk kontainer ya bagaimana ya,” kata Heri, Selasa (12/11/2024).
Sementara menurut ketua RT 04, Edi Suryadi menjelaskan jika dilihat berdasarkan video yang dikirim Heri kepadanya, ia pribadi tidak menyangka kalau korban dapat selamat dari kejadian maut tersebut.
Pasalnya untuk bagian depan dan belakang mobil yang ditumpangi tujuh orang itu hancur dengan kondisi perkiraan perhitungan bangku terisi penuh penumpang.
Justru pria berambut gondrong itu menyatakan kalau selamatnya Heri dan keluarga adalah suatu keajaiban.
“Kalau dari kondisi mobilnya itu sih engga kepikiran sampai selamat, tapi alhamdulillah banget cuma luka ringan, alhamdulillah keajaiban masih bisa selamat korban di dalam, walaupun yang tidak beruntung juga mengalami kecelakaan, setidaknya selamat,” jelas Edi.
Terkini, Edi menuturkan kondisi keluarga Heri masih mendapat perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Purwakarta.
Sehingga kondisi kediaman para korban pada Selasa (12/11/2024) sekira pukul 12.56 WIB nampak sepi.
“Masih di RS Purwakarta, masih dirawat dan perlu penyesuaian psikologis karena masih shock,” tuturnya.
Selain itu Edi menyampaikan kondisi satu keluarga Heri dipastikan hanya mengalami luka ringan.
Diantaranya luka disebabkan pecahan kaca, benturan bodi mobil hingga interior.
“Lukanya ringan Alhamdullilah dapat infonya, luka ada bagian baret di kepala, terus ada di punggung,” ucapnya.
Namun Edi mengungkapkan belum diketahui kapan waktu Heri dan keluarga dapat kembali ke kediamannya di kota Bekasi.
Sebab para korban masih menunggu proses penyembuhan psikis akibat trauma.
“Kalau kata pak Heri sih belum tahu kapan, karena ikutin prosedur dari RS dan petugas,” pungkasnya.
Sebagai informasi, kecelakaan beruntun tersebut sebelumnya terjadi pada Senin (11/11/2024) sekira pukul 15.00 WIB.
Kecelakaan itu dikabarkan melibatkan 18 kendaraan dan mengakibatkan sejumlah korban luka bahkan satu meninggal dunia.
Satu korban meninggal adalah anak ART
Sebanyak 30 orang menjadi korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (11/11/2024).
Dalam peristiwa tersebut, jumlah korban tewas ada satu orang bernama Amanda Marisa atau Sasa (13).
Sedangkan salah satu korban luka berat yakni Kartika Eka Putri (27) dan Nadine Azkiya Putri, bocah dua tahun yang menderita luka ringan.
Dari ketiga korban itu diketahui beralamat di Asrama Yonzikon 13 RT 02/013, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Wartakotalive.com kemudian mencoba untuk mendatangi Asrama Yonzikon.
Kendati demikian, tidak ada bendera kuning yang terpasang di luar asrama.
Wartakotalive.com juga berupaya untuk masuk ke dalam area asrama.
Namun, petugas Provost yang berjaga di pintu masuk tak mengizinkan masuk.
Sementara itu, Danyonzikon 13/KE, Letkol Czi Dedi Tri Sulistyo menuturkan, salah satu korban bernama Kartika merupakan istri anggota Yonzikon 13/KE.
"Yang pertama, ini kan korban itu istri dari anggota. Nah, itu dia dari Padalarang menuju Jakarta," ucap Dedi, saat dihubungi, Selasa (12/11/2024).
Di dalam mobil Toyota Avanza itu, selain Kartika ada pula Sasa dan Nadine.
Menurut Dedi, korban meninggal dunia bernama Sasa merupakan anak dari asisten rumah tangga (ART) dari Kartika.
"Ada tiga orang di dalam mobil. Nah, terjadi kecelakaan di Tol Cipularang, kemudian yang meninggal ini yang anak dari asisten rumah tangga," ucapnya.
Ia mengatakan bahwa Sasa tidak tinggal di Asrama Yonzikon.
Tetapi pada saat kejadian ikut bersama Kartika dan anaknya dalam mobil tersebut.
"Jadi yang meninggal dunia bukan anggota kami, memang masuk dalam rombongan, satu mobil," tutur dia.
Kini, Sasa sudah dibawa ke rumah duka di Gang Harapan RT 006/07, Jalan Agung Raya 2, Jagakarsa.
Sedangkan Kartika dibawa ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat guna mendapat perawatan intensif.
"Anak kandung hanya mengalami luka ringan seperti lebam kecil di bagian tubuh," kata dia.
"Kondisi sehat sehingga anaknya dipulangkan ke rumah, ibunya saja yang ada di RSPAD," sambungnya.
Polisi Olah TKP
Untuk memperjelas penyebab kecelakaan beruntun di KM 92 Tol Cipularang arah Jakarta, Purwakarta, polisi menggelar olah TKP Selasa (12/11/2024) pagi ini.
Guna mendapatkan hasil yang akurat mengenai penyebab kecelakaan tersebut, Korlantas Polri akan menerjunkan tim traffic accident analysis (TAA).
"Kami gunakan metode TAA dan scientific crime investigation yang melibatkan tim polda dan mabes pada olah TKP yang berlangsung," ujar Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan.
Menurutnya, olah TKP dilakukan untuk mencari penyebab pasti kecelakaan yang melibatkan 17 kendaraan tersebut.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, Aan menyebut, posisi persneling pada truk tronton yang bermuatan kardus diduga menjadi pemicu utama kecelakaan.
Persneling truk berada dalam posisi tinggi padahal sedang melaju di jalan menurun.
"Posisi persneling truk tronton bermuatan kardus ini berada di gigi empat, tentu itu posisi yang tinggi untuk kondisi jalanan yang menurun," ucap Aan.
Dengan demikian, sambung Aan, sopir diduga tak memaksimalkan penggunaan engine brake.
"Dalam posisi menurun, persneling seharusnya berada di posisi rendah untuk memaksimalkan engine brake," katanya.
"Artinya di turunan seperti ini, pengemudi tidak menggunakan engine brake secara maksimal," imbuh Aan.
Sebagai informasi, engine brake adalah teknik yang digunakan untuk memperlambat laju mesin saat transmisi diturunkan pada gigi lebih rendah.
"Olah TKP kami lakukan, semuanya akan kami selidiki, apakah kecelakaan terjadi karena faktor jalan, cuaca, manusia atau kendaraannya," ucap Aan.
"Olah TKP dilakukan hari ini mulai pukul 07.10 WIB. Krena itu, untuk sementara waktu lalu lintas akan dialihkan keluar melalui Gerbang Tol (GT) Cikamuning di KM 116 dan masuk kembali melalui GT Jatiluhur di KM 84 mulai pukul 07.30 s.d. 08.30 WIB," ungkap Panji Satriya, Marketing & Communication Departement Head Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division.
Berdasar laporan reporter Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama, kecelakaan maut yang dipicu rem blong truk trailer pengangkut kertas karton tersebut memicu total korban sebanyak 29 orang.
Rinciannya, 21 orang mengalami luka ringan, 7 orang luka berat, dan 1 orang anak berinisial S berusia 14 tahun meninggal dunia.
Kadiv Layanan Medis RS Abdul Radjak Purwakarta, dr Eva Siti Haiva mengatakan seluruh korban dirawat di rumah sakit.
Total ada 17 mobil yang terlibat dalam kecelakaan maut di ruas tol Cipularang Km 92 arah ke Jakarta, Selasa, 12 November 2024.
Polisi bersama Jasa Marga mengalihkan arus kendaraan sementara selama olah TKP kecelakaan ini pada Selasa, 12 November 2024.
"Luka ringan itu luka lecet di bagian kaki dan tangan, robek di bibir. Pasien ada beberapa trauma keluhan lain selebihnya luka berat ada trauma di bagian leher dan patah tulang," ucapnya.
Dr Eva menambahkan, pihaknya sedang melakukan evaluasi dan observasi para pasien di instalasi gawat darurat (IGD).
Mereka yang mengalami patah tulang akan dilakukan CT Scan dari kepala hingga kaki.
Kata Eva, para pasien belum ada yang pulang termasuk korban yang meninggal dunia. Sedangkan sopir truk turut mengalami luka berat di bagian wajah dan leher.
Mayoritas korban yang tertabrak berasal dari Bekasi dan sebagian dari Purwakarta. Pihaknya masih terus mendata alamat korban.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham mengatakan kendaraan truk mengalami rem blong karena bermuatan banyak. Truk menabrak kendaraan yang ada di depannya dan terjadi tabrakan beruntun.
"Rem blong karena bermuatan cukup banyak, cukup berat. Sehingga menabrak kendaraan yang ada di depannya, kemudian terjadilah tabrakan beruntun dengan kendaraan lainnya," katanya.
Kepolisian juga melakukan upaya rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kemacetan, yaitu mengeluarkan kendaraan melalui Exit Tol Cikamuning.
"Exit Tol Cikamuning kemudian nanti kendaraan akan melalui jalur arteri jalur biasa Purwakarta. Kemudian nanti bisa masuk kembali di pintu tol Sadang untuk kembali melalui jalur tol," katanya.
Sebuah kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, tepatnya di KM 92, arah Bandung menuju Jakarta, pada Senin, 11 November 2024, pukul 15.10 WIB.
Kecelakaan ini melibatkan 17 kendaraan dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia serta 28 orang terluka, di mana tiga di antaranya mengalami luka berat.