TRIBUNKALTARA.COM - Baca kumpulan pantun kiasan berikut ini, petuah bijak penuh makna yang bisa jadi sumber pengetahuan barul engkap dengan makna pesannya, yuk bagikan!
Pantun bisa dikategorikan sebagai salah satu jenis karya sastra klasik.
Namun, seiring dengan perkembangan masyarakat, pantun mengalami berbagai variasi salah satunya pantun kiasan.
Seperti namanya, pantun kiasan adalah pantun yang isinya makna yang lain atau makna tersirat sehingga biasanya banyak digunakan untuk sindiran dan nasihat.
Penggunaan metafora dalam pantun kiasan bisa menjadi media untuk mengekspresikan emosi dan perasaan yang ada di dalam hati.
Para pendengar juga akan menebak-nebak apa maksud pantun kiasan.
Pantun kiasan menjadi warisan sastra yang harus dilestarikan bagi generasi ke generasi.
Pantun kiasan juga bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi memiliki esensi dan nilai yang bisa diselami pesan moral yang terkandung didalamnya oleh pembaca.
Bagi kamu yang ingin lebih tahu tentang pantun kiasan, bisa menyimak kumpulan pantun berikut lengkap dengan maknanya, dihimpun oleh TribunKaltara.com dari sejumlah sumber.
Kumpulan pantun kiasan
1. Buah bacang masak serangkai
Burung dekut meniti batang
Saya dagang tidak terpakai
Macam melukut di tepi gantang.
Pesan: Pantun ini bermakna seorang perantau akan selalu merendah di lokasi kedatangannya. Para pendatang cenderung berbuat yang terbaik dan menghormati adat istiadat selama di negeri orang.
2. Pokok terap tumbuh di bukit
Belat berbanjar panjang ke hulu
Jangan diharap guruh di langit
Kilat memancar hujan tak lalu.
Pesan: Pesan dari pantun ini adalah jangan terlalu berharap pada sesuatu hal yang belum pasti. Isi pantun merujuk pada peristiwa alam, yang kerap tak jadi hujan meski sudah ada guruh dan kilat.
3. Pagi hari mulai menyingsing
Pelan-pelan menjadi siang
Dari jauh bunga tampak cantik
Perlahan layu karena terpanggang.
Pesan: Sesuatu yang terlihat indah di permukaan, kadang tidak sesuai dengan kenyataan. Karena itu, jangan memberi penilaian berdasarkan tampilan luar.
4. Burung gelatik, burung kenari
Terbang bebas di alam raya
Zaman dan musim boleh berganti
Tidak ada yang kekal di dunia.
Pesan: Setiap yang hidup di dunia tidak ada yang abadi. Jika tiba waktunya, semua akan berpulang yang Tuhan yang Maha Esa.
5. Musang menghilang ke belukar
Meski kecil sangat cepat larinya
Meski zaman berubah, musim bertukar
Tidak akan ada yang kekal di dunia.
Pesan: Kehidupan di bumi ini fana dan tidak ada yang abadi meski zaman berganti.
6. Diam lisan banyak merenung
Lompat tinggi anak tupai
Hendak hati memeluk gunung
Apa daya tangan tak sampai.
Pesan: Seringkali kita memiliki keinginan yang terlalu besar, tetapi tidak dapat mengukur kemampuan diri untuk meraihnya.
7. Kayu jati dibuat papan
Burung puyuh jauh menghilang
Padi kutanam dengan harapan
Tumbuh pula rumput ilalang.
Pesan: Seseorang yang menanam padi tentu memiliki tujuan yang positif. Baik itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau untuk mendapat keuntungan.
8. Bunga terang menawan hati
Indah merekah ku pandangi
Gunung tinggi akan ku daki
Biar lautan akan ku sebrangi.
Pesan: Meski api panas ataupun butuh tenaga ekstra untuk mencapai puncak, apabila sudah bertekad dan semangat maka semuanya akan dilalui.
9. Semak belukar ada di hutan
Melihat ular liar terlepas
Tidak akan pernah lapuk karena hujan
Tidak akan habis karena panas.
Pesan: Nasihat dari orang tua akan selalu diingat dan tidak akan pernah lekang oleh waktu.
10. Malam hari banyak kelelawar
Pagi hari banyak makanan
Semua masalah ada jalan keluar
Kusut diselesaikan, kotor dibersihkan.
Pesan: Ada baiknya setiap masalah harus diselesaikan dan dicari jalan keluarnya.
11. Daun berserak pohon beringin
Diterpa angin sampai ke gardu
Seribu malam terasa dingin
Mengingat wajahmu yang ku rindu.
Pesan: Seseorang sedang merindukan kekasihnya yang membuat suasana menjadi berbeda jika tidak sedang bersama.'
12. Ambil air dari perigi
Biar mandi terasa dingin
Jika pohon semakin tinggi
Pasti kencang tertiup angin
Pesan: Setiap orang yang mencapai kesuksesan juga akan mengalami cobaan dalam hidupnya.
13. Tikar pucuk tikar mengkuang
Alas nikah raja Melayu
Ikan busuk jangan dibuang
Buat perencah si daun kayu
Pesan: Pantun ini mengingatkan mubazir adalah karakter yang merugikan. Karena bisa jadi, barang lama yang sudah tidak terpakai masih bisa bermanfaat untuk orang lain.
14. Tebang gelam, tebang kenanga
Batangnya tumbang menimpa gedung
Kumbang ingin cantiknya bunga
Bunga tumbuh di puncak gunung
Pesan: Hendaknya sebelum mengharapkan sesuatu, ketahui terlebih dulu kemampuan diri kita sendiri. Mengharapkan sesuatu yang tidak sesuai kemampuan berisiko tidak dapat terwujud.
15. Pohon limau di tepi tingkap
Anak-anak melempar burung
Kukira harimau sudah kutangkap
Eh, ternyata cicak mengkarung
Pesan: Kata kiasan dalam pantun ini menggambarkan sifat sombong seseorang yang suka memandang rendah orang lain. Sifat ini tidak disukai dan menimbulkan rasa tidak suka.
16. Air surut memungut bayam
Sayur diisi ke dalam kantung
Jangan diikut resmi ayam
Bertelur sebiji riuh sekampung
Pesan: Janganlah menjadi orang yang senang menyombongkan pencapaian sendiri secara berlebihan. Kata resmi merujuk pada pengumuman yang bersifat sah, legal, dan formal.
17. Naik kapal hingga Bakauheni
Lautnya tenang sepanjang hari
Hiduplah laksana ilmu padi
Makin merunduk makin berisi
Pesan: Tiap orang harus hidup seperti padi yang siap dipanen. Kekayaan ilmu dan materi seharusnya diikuti sikap rendah hati serta tidak segan berbagi.
(*)