-
Seisme atau gempa bumi merupakan getaran atau pergeseran di bawah permukaan bumi yang terjadi secara tiba-tiba. Meskipun mirip dengan tektonisme dua hal ini tentu berbeda.
Lantas apa penyebab, dampak, dan perbedaanya dengan tektonisme? Yuk, simak artikel ini!
Dikutip dari laman Institut Teknologi Bandung (ITB), seisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti gempa bumi. Seisme biasa dikenal dengan gempa bumi.
Seisme adalah getaran yang muncul akibat penumpukan energi yang menyebabkan lempeng benua dan lempeng samudra bergerak. Ketika energi yang terakumulasi cukup besar, getaran tersebut mampu mengguncang lempeng-lempeng di sekitarnya, yang kemudian dikenal sebagai gempa bumi. Besar kecilnya getaran ini berpengaruh pada tingkat kerusakan yang terjadi di permukaan bumi.
Di sisi lain, menurut Florence Leet dan Don dalam Gempa Bumi, menyebutkan bahwa gempa bumi adalah getaran atau pergeseran secara tiba-tiba yang terjadi di bawah permukaan bumi. Seisme atau gempa bumi dapat terjadi karena adanya pergerakan dari lempeng bumi.
Berikut beberapa contoh seisme atau gempa bumi yang terkenal di dunia:
Pada 26 Desember 2004, gempa bumi dengan kekuatan 9,3 Skala Richter mengguncang Samudra Hindia sekitar 160 km dari pantai barat Sumatra, Indonesia. Gempa ini bahkan terasa hingga Sri Lanka, Thailand, hingga India. Gempa inilah yang memicu terjadinya tsunami dahsyat yang melanda aceh dan menyebabkan 170.000 nyawa melayang dan banyak daerah yang hancur total.
Pada 11 Maret 2011, gempa bumi dengan kekuatan 9,0 Skala Richer terjadi di sepanjang garis pantai timur Jepang. Gempa ini memicu tsunami besar yang melanda daerah-daerah di sekitarnya. Tsunami ini menyebabkan kerusakan parah pada pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi. Nyaris 20 ribu orang tewas dalam tragedi kemanusiaan memilukan ini.
Pada 27 Mei 2006, gempa bumi dengan kekuatan 5,9 Skala Richer mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya. Gempa ini menyebabkan lebih dari 4.413 orang meninggal dan ribuan bangunan rusak.
Penyebab utama gempa bumi adalah pergerakan lempeng tektonik. Ketika lempeng-lempeng bumi bergerak, energi yang telah terkumpul di retakan atau patahan bumi akan dilepaskan dan menghasilkan getaran yang kita sebut sebagai gempa bumi.
Aktivitas vulkanik, seperti pergerakan magma yang menuju permukaan dapat menyebabkan gempa. Proses ini terjadi di sekitar gunung berapi yang aktif.
Dalam beberapa kasus tertentu, ada juga bencana gempa bumi yang terjadi karena ekstraksi cairan. Lebih detailnya gempa bumi terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari atau ke dalam Bumi.
Faktor lain yang juga jarang terjadi adalah karena massa air yang menumpuk. Gempa bumi dapat terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam atau bendungan. Kasus ini sangat jarang terjadi namun pernah terjadi di daerah Zambia, Afrika.
Ledakan besar yang dihasilkan oleh manusia, seperti ledakan nuklir juga dapat memicu terjadinya gempa bumi. Meskipun biasanya berukuran lebih kecil dan tidak sekuat gempa tektonik.
Gempa juga bisa terjadi akibat tumbukan meteor atau asteroid yang terjatuh ke Bumi. Meski kejadian ini sangat jarang dan hanya menghasilkan gempa berskala kecil.
Berikut beberapa kerusakan yang telah dirangkum dari skripsi berjudul Dampak Gempa Bumi Tektonik Bagi Kehidupan Masyarakat Kepuh Wetan Wirokerten Banguntapan Bantul karya Atik Baroroh:
Gempa dapat menyebabkan kerusakan pada rumah, gedung perkantoran, jalan, rel kereta api, dan infrastruktur lainnya. Kerusakan ini dapat berupa bangunan yang roboh, rusak berat, atau rusak ringan.
Selain merusak infrastruktur gempa juga dapat menyebabkan banyak korban jiwa terutama bagi orang-orang yang terperangkap dalam reruntuhan.
Anak-anak yang menjadi korban gempa bumi sering mengalami trauma psikologis, seperti ketakutan, gangguan tidur, gangguan cemas, atau kebiasaan regresif seperti mengisap jempol atau mengompol.
Bagi orang dewasa, terutama yang berumur lebih tua bisa mengalami dampak fisik dan psikologis. Mencakup gangguan pada sistem saraf atau jantung akibat stres berat
Karena gempa bumi merusak infrastruktur ekonomi akibatnya mengganggu produksi dan menurunkan kualitas hidup. Masyarakat yang terkena dampak sering kali kehilagan penghidupan mereka dan terperangkap dalam kemiskinan.
Seisme merupakan getaran atau gelombang yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi secara tiba-tiba. Energi ini terakumulasi karena adanya pergerakan lempeng bumi yang saling bertumbukan atau bergerak dan kemudian dilepaskan dalam bentuk gelombang seismik.
Getaran ini dapat dirasakan di permukaan bumi dan sering kali menyebabkan kerusakan pada bangunan serta berpotensi menimbulkan tsunami jika terjadi di bawah laut. Seisme dapat terjadi karena terjadi karena tektonisme dan vulkanisme.
Adapun, tektonisme adalah proses geologi yang melibatkan pergerakan, pengangkatan, lipatan, atau patahan pada lapisan bumi akibat tekanan yang terjadi di kerak bumi.
Tektonisme biasanya berhubungan dengan aktivitas yang terjadi di dalam kerak bumi, seperti pergerakan lempeng bumi yang dapat membentuk pegunungan, lembah, atau patahan pada permukaan bumi.