JAKARTA - Koas atau co-assistant merupakan salah satu tahapan mahasiswa kedoktera n untuk meraih gelar dokter. Dokter koas akan menjalani praktik langsung di rumah sakit atau fasilitas Kesehatan lain yang ditunjuk.

Biasanya membutuhkan waktu hingga 10 tahun untuk mahasiswa kedokteran meraih gelar spesialis. Gelar pertama yang diraih mahasiswa kedokteran adalah S.ked (Strata Kedokteran).
Akan tetapi, syarat supaya seorang lulusan jurusan kedokteran menjadi seorang dokter harusnya menuntaskan profesi itu sendiri. Nah, salah satunya yaitu dengan menyelesaikan koas ini.

Koas dalam Pendidikan kedokteran adalah mahasiswa yang sudah meraih gelar sarjana kedokteran namun belum menjadi dokter. Mahasiswa yang menjadi dokter koas akan menjalaninya selama 3 semester.
Nah, mahasiswa kedokteran ini baru dapat bekerja setelah menyelesaikan masa koas. Tahapan kuliah yang Panjang ini sudah menjadi rahasia umum bahwa kuliah di Fakultas Kedokteran ini selain berbiaya mahal juga kuliahnya lama.

Tugas mahasiswa koas ini sangatlah banyak, tetapi secara umum yaitu wawancara dengan pasien, membaca hasil foto, mengikuti operasi, dan memeriksa bangsal.

Berapa Gaji Dokter Koas?

Meski sudah turun langsung ke rumah sakit atau fasilitas Kesehatan lain, namun seorang dokter koas atau dokter muda tidak mendapatkan gaji selagi praktik langsung di lapangan.
Mengapa demikian? Ini karena koas masih merupakan bagian dari Pendidikan kedokteran. Umumnya, tugas koas bisa beragam tergantung stase atau bagian yang harus dilewati.

Seperti membantu menulis diagnosis dan anamnesis, melakukan pemeriksaan singkat, mengunjungi pasien di bangsal, jaga malam, membuat laporan pagi, serta mengikuti operasi.

Namun, tugas utamanya adalah mengawasi sambil belajar di setiap stase. Koas akan dinilai berdasarkan kemampuan dan performanya selama mengikuti masa klinik.

Stase di rumah sakit meliputi poliklinik, obgyn, kebidanan, penyakit dalam, neuro, THT, forensik, anestesi, anak, kulit dan kelamin, psikiatri, gigi, mulut serta mata.